Keutamaan Menepati Janji
Menepati janji memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh keutamaan tersebut:
- Mendapat Kepercayaan: Menepati janji dapat mendapat kepercayaan dari orang lain karena tidak diragukan lagi ucapan-ucapannya sehingga mereka memberikan kepercayaan kepadanya.
- Menempati Surga Firdaus: Menepati janji juga dapat menempati Surga Firdaus dan akan kekal di dalamnya, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Mu'minun ayat 8-11.
- Termasuk Golongan Nabi Muhammad: Menepati janji termasuk golongan Nabi Muhammad saw. sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim bahwa orang yang suka merendahkan orang lain dan mengingkari janji bukan termasuk golonganku.
- Termasuk Golongan Orang Bertakwa: Menepati janji termasuk golongan orang bertakwa sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Ali `Imran ayat 76, dan Allah Swt. sangat menyukai orang-orang yang bertakwa.
- Termasuk Kelompok Manusia Berakal: Menepati janji termasuk kelompok manusia berakal dan dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah Allah turunkan kepada umatnya, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah ar-Ra’d ayat 19-20.
- Bukan Termasuk Golongan Orang Munafik: Menepati janji tidak termasuk golongan orang munafik sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim tentang tanda-tanda orang munafik.
- Tidak Dimintai Pertanggungjawaban Lagi: Menepati janji tidak akan dimintai pertanggungjawaban lagi, baik di akhirat maupun di dunia apabila janjinya sudah dipenuhi, sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al-Isra ayat 34
Bagi mereka yang mampu menepati janji, terbukalah pintu menuju kebahagiaan dan kesuksesan. Kepercayaan yang mereka pupuk menjadi modal berharga dalam menjalin hubungan dan meraih cita-cita. Keteguhan hati mereka menjadi inspirasi, teladan bagi yang ingin melangkah di jalan yang sama.
Lalu, bagaimana agar kita terhindar dari jeratan ingkar janji? Kuncinya terletak pada kehati-hatian dalam berucap. Ukurlah kemampuan dan pertimbangkan dengan matang sebelum melontarkan janji. Pastikan janji yang diucapkan berasal dari hati yang tulus, bukan sekadar angin lalu atau pemanis bibir.
Sadarilah bahwa setiap janji adalah hutang yang harus dibayar. Ingkar janji bagaikan menumpuk hutang, membawa beban moral dan merusak reputasi. Oleh karena itu, beranilah untuk mengatakan "tidak" jika dirasa tak mampu menepatinya.
Bagi janji yang telah terucap, genggamlah erat-erat komitmen untuk memenuhinya. Hadapi rintangan dengan tegar, cari solusi dengan kreatif, dan jangan mudah menyerah. Ingatlah, setiap langkah untuk menepati janji adalah langkah menuju pencapaian diri dan kedewasaan.
Marilah kita jadikan janji sebagai komitmen, bukan sekadar ucapan semata. Percayalah, janji yang ditepati akan mengantarkan kita pada kebahagiaan, kesuksesan, dan hubungan yang erat dan langgeng.
Ingatlah, janji yang ringan dilontarkan, akan menjadi berat jika tak ditepati.
REFERENSI
Janji dalam islam (https://www.sinarharian.com.my/article/50181/janji-dalam-islam, diakses 15 Juni 2024
https://salafy.or.id/menepati-janji/