Mohon tunggu...
Tubagus RofiAlkhoiri
Tubagus RofiAlkhoiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi UNNES

MAHASISWA BIASA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan

16 Desember 2022   02:13 Diperbarui: 16 Desember 2022   03:02 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Pelatihan pembuatan bunga dari kantong plastik (dokpri)

Edukasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Blora

(Erisca Candra Setyana1, Tubagus Rofi Alkhoiri2, Tilfani Djanihi3, Era Erlita4, Muizza Nurisma Prajnasari5, Fila Aprilia6, Erina Dwi Nur Sya'adah7, Resha Oktavian Risanto8, Risang Adhitya Al-Romadhona9, Muradi10)
1Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 2Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang 3Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 4Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 5Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang 6Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Satra, Universitas Negeri Semarang 7Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang 8Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang 9Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang 10Pemerintah Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora
Email: setyanae002@students.unnes.ac.id,  tubagusrofi21@students.unnes.ac.id, tilfani04@students.unnes.ac.id, eraerlita01@students.unnes.ac.id. muizzanurisma@students.unnes.ac.id, filaaprilia878@students.unnes.ac.id, erinadwinuurs21@students.unnes.ac.id, reshaoktavian@students.unnes.ac.id, risang26@students.unnes.ac.id.

Abstrak. Limbah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat, cair maupun gas. Menurut   penelitian, Indonesia   merupakan   satu negara  penyumbang  sampah  plastik  ke  lautan  terbesar  kedua  di  dunia,  untuk  tingkat daur  ulang  sampah  plastik  di  Indonesia  hanya  mencapai  9%  sampai  10%  saja,  tidak sampai  11%.  Dengan  demikian  sisanya  yaitu  90%  sampah  plastik  di  Indonesia  belum terduar  ulang  yaitu  seperti  botol pastik,  sedotan,  juga  kantong. Berdasarkan hasil survei di lingkungan Desa Kutukan, dikeatahui bahwa pengolahan limbah belum dilakukan dengan baik. Masyarakat pedesaan masih bisa  dikatakan  sebagai  bentuk  pengolahan  yang  sangat  tidak  ramah  lingkungan. Oleh karena itu, muncul gagasan untuk memanfaatkan sampah plastik tersebut untuk dijadikan sebagai kerajinan tangan maupun hidroponik sederhana dengan tujuan untuk mengurangi penimbunan limbah dan mengurangi pencemaran di lingkungan Desa Kutukan.

Abstract. Waste is the residue of human daily activities and / or natural processes in the form of solids, liquids or gases. According to research, Indonesia is one of the second largest contributors of plastic waste to the oceans in the world, for the recycling rate of plastic waste in Indonesia only reaches 9% to 10%, not up to 11%. Thus, the remaining 90% of plastic waste in Indonesia has not been re-absorbed, such as pastik bottles, straws, and bags. Based on the results of a survey in the Curse Village environment, it is known that waste treatment has not been carried out properly. Rural communities can still be said to be a form of processing that is not very environmentally friendly. Therefore, the idea arose to use the plastic waste to be used as a simple handicraft and hydroponics with the aim of reducing waste hoarding and reducing pollution in the Kutukan Village environment.

Keywords: Environmental pollution, GIAT UNNES 3, Plastic waste.

Pendahuluan

      Limbah adalah residu padat, cair atau gas dari aktivitas manusia sehari-hari dan/atau proses alam menurut UU No. 18 Tahun 2008. Pada umumnya hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia menghasilkan limbah. Misalnya saja seperti masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan dan mencemari lingkungan, sehingga jumlah sampah yang dihasilkan dapat meningkat dan bertambah. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan zaman terutama pada sektor teknologi dan ekonomi.1

      Indonesia adalah salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di lautan, hal ini dikarenakan pengelolaan daur ulang sampah terutama sampah plastik di Indonesia berada pada angka 9-10 persen. Hal ini dapat dilihat dari sisa 90% sampah plastik Indonesia yang tidak didaur ulang seperti, botol plastik, sedotan, dan kantong plastik.2

      Limbah plastik adalah salah satu bahan organik buatan yang terbuat dari bahan kimia yang berbahaya terutama bagi lingkungan. Limbah plastik sangat sukar untuk terurai secara alami. Diperlukan waktu sekitar 80 tahun supaya sampah plastik terurai dengan sendirinya sebelum benar-benar terdegradasi. Salah satu langkah baik agar dapat mengurangi limbah plastik adalah melalui kampanye 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Salah satu contoh bentuk penerapannya adalah seperti mendekorasi rumah dengan kreasi berbahan limbah sehingga limbah dapat menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat.3

      Limbah plastik juga dapat dikelola sebagai langkah untuk mengurangi polusi. Salah satunya seperti memanfaatkan sampah plastik, menjadi kerajinan yang dapat digunakan untuk dekorasi. Metode pengelolaan limbah tersebut selain menambah estetika lingkungan rumah juga dapat menjadi potensi bisnis karena, setelah diolah limbah plastik dapat memiliki nilai jual. Limbah plastik juga dapat diolah menjadi media tanam dalam pertanian sederhana, misalnya saja seperti botol plastik yang dapat digunakan sebagai wadah tanaman hidroponik sederhana yang dapat digunakan sebagai pertanian sederhana maupun dekorasi rumah.

      Sampah kantong plastik dapat dijadikan kerajinan yang menarik dan bermanfaat dengan nilai jual yang tinggi karena memiliki tekstur dan warna yang berbeda dan indah. Salah satunya bisa dibuat menjadi berbagai bentuk bunga yang bisa dijadikan hiasan rumah. Pengolahan dan pembuatannya juga relatif sederhana, sehingga siapa saja bisa melakukannya. Hasil kerajinan ini juga bisa dijual untuk dijadikan produk lain sehingga bisa diolah lebih lanjut untuk mendapatkan keuntungan.4

1 Hayati, I., Anisya, N. N., & Amsari, S. (2021, November). Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Daur Ulang Limbah Masyarakat. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 2, No. 1, pp. 1077-1082).2 Amin, M. A. N. A., Indriasih, D., & Utami, Y. (2022). Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan Bagi Ibu-Ibu PKK Desa Mejasem Barat, Kecamatan Keramat, Kabupaten Tegal. Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN), 2(1), 35-41.3 Tulfitri, A., & Lilianti, E. (2020). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (kantong plastik dan botol). J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat), 4(1), 153-16.4 Yuliarty, P., & Anggraini, R. (2020). Pelatihan Membuat Produk Kerajinan Kreatif dari Sampah Kantong Plastik. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 5(3), 279-285.\

      Botol plastik bekas merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang dapat ditemukan di lingkungan. Kebanyakan kemasan botol plastik tidak dianjurkan untuk dipergunakan berulang kali, hal tersebut dikarenakan kemasan botol plastik dapat memicu penyakit kedalam tubuh.. Namun, botol plastik ini memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah dapat digunakan sebagai media tanam dengan sistem hidroponik. Secara umum, hidroponik memiliki pengertian tentang teknik bercocok tanam yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman. Dalam kehidupan sehari-hari, hidroponik dikenal sebagai metode budidaya tanpa tanah.

      Menurut hasil penelitian lapangan yang dilakukan di wilayah desa Kutukan diketahui bahwa pembuangan sampah tidak dilakukan dengan baik. Metode masyarakat pedesaan dalam membuang sampah masih dapat dianggap sebagai bentuk pengolahan yang kurang ramah lingkungan. Misalnya seperti sampah rumah tangga yang biasanya ditempatkan dalam wadah tanpa dipisahkan. Selain itu, pengelolaan sampah masih dilakukan dengan cara-cara yang tidak berwawasan ekologis, seperti membakar sampah, menumpuk sampah di tanah tanpa memilahnya, dan membuang sampah ke sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun