Edisi: Mampus Aku dikoyak-koyak Sepi…!!! (Bagian 2)
Ttj: Tubagus Rangga Efarasti
.
.
kekasih hatiku,
bolehkah kusimpan sosok lugumu
di jilid ketiga dalam buku hidupku
setelah tuhan dan keluarga utuh
sampai saat kauijinkan aku
mengenali, memandangimu lebih lama
karena jujur hati kaulah teleologi nama cinta
yang kian mendinding di dalamnya
tak terkikis parasmu dari resah
apa yang sungguh kurasa
benarkah serupa rasamu di sana
di kepulauan seberang jiwa
.
.
jantung hatiku,
meski aku tak punya pesiar untuk seberangi Selat Sunda
yang memisahkan genggaman kita
janjiku tetap setia, lumuri gurat ini dengan cinta
katakanlah kekasih selama langit tak mendustai
sebelum kau pergi dari mimpi mimpi malam hari
katakanlah kekasih agar tak ada paksaan
mempertanyakan dua hati bercampur kerinduan
.
.
belahan jiwaku,
ini kali pertama dan untuk yang pertama kurasa
bila malam bertandang terkadang ingin kupastikan perasaan
dan aku bilang semua itu bukan dusta karena tiada kesulitan bagi tuhan
bila hendak menyatukan kepulauan
bila teriakku didengar oleh-Nya
.
.
gadis pujaanku,
tiada dirimulah yang buatku gila
apa sungguh aku tergila gila
karena kini kurasa lenyap senyummu merebak
beruntunglah engkau kucinta
yang kau renangi kata kini ada pada jiwa
serupa arjuna diburu ribuan cinta, melenguh pcnuh
berbasuh
.
.
Serang - Banten, 2012
***
Puisi ini kudedikasikan untuk Gadis Embun dalam Bayang Mata
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI