Sehingga dengan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa beban (expense) merupakan biaya yang harus ditanggung oleh suatu pihak atas pemanfaatan yang telah digunakan untuk keperluan dan aktivitas bisnisnya agar dapat memperoleh keuntungan, sehingga pemanfaatan tersebut menimbulkan terjadinya penurunan ekonomis dan terjadi peningkatan kewajiban yang menyebabkan timbulnya biaya-biaya yang harus ditanggung oleh suatu pihak, sehingga terjadinya pengeluaran, pengurangan aktiva atau timbulnya kewajiban.
Selanjutnya apa saja jenis-jenis beban (expense) ?
Jenis-Jenis Beban (expense)
Beban (expense) dalam akuntansi terdiri 5 jenis yaitu:
1. Beban Akrual (Accrued Expense)
   Beban akrual (Accrued expense) merupakan salah satu beban yang telah terjadi karena akan digunakannya pemanfaatan dari barang atau jasa dalam aktivitas bisnisnya, sehingga menimbulkan beban yang masih harus di bayar yang dimana pembayaran tersebut hanya dapat dilakukan pada periode yang akan datang.
Contohnya: berkaitan dengan bunga wesel. Misalnya PT XYZ pada 1 oktober 2019 menggunakan wesel untuk membeli peralatan kantor sebesar Rp. 200.000.000 dengan bunga 5% dengan jangka waktu 6 bulan, maka jurnalnya
2. Beban Kredit Macet (Bad Debt Expense)
   Beban kredit macet (bad debt expense) merupakan salah satu jenis beban yang timbul akibat dari pemberian hutang kepada debitur dalam suatu transaksi bisnis, yang dimana hutang yang diberikan tersebut tidak dapat di tagih atau debitur tidak dapat membayar hutang tersebut, sehingga menyebabkan perusahaan harus menanggung beban hutang yang timbul tersebut. Â
Contohnya: PT ABC pada 1 januari 2019 menjual sebuah mesin sebesar Rp 25.000.000 secara kredit kepada XYZ yang akan di lunasi pada 1 oktober 2019. Namun sampai 31 desember 2019 XYZ belum membayar dan PT ABC telah menhubungi ABC serta  telah mengirimkan surat tagihan ke alamatnya, namun tidak ada respon dari XYZ. Maka pada akhir tahun PT ABC berencana untuk menghapus piutangnya (direct write off). Maka jurnalnya: