Kecakapan sebagai perencana keuangan tentu saja dengan menggerakkan agen oleh perusahaan lewat kursus atau pelatihan perencanaan keuangan.
4. Agen bukan lagi penjual tapi pendamping masyarakat
Karena mengejar target komisi, seringkali agen lebih fokus pada kemampuannya menggaet nasabah sebanyaknya sehingga masyarakat merasa menjadi pembeli bukan sebagai pemegang manfaat dari keberadaan asuransi.
5. Memasyarakatkan asuransi dan mengasuransikan masyarakat.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang terbuka, ketika manfaat asuransi menjadi bagian dari pemahaman masyarakat Indonesia lewat kemampuan agen yang baik, perusahaan asuransi Indonesia yang baik pula, maka bukan tidak mungkin Asuransi Indonesia dapat berkembang lebih baik lagi dan dapat mengejar ketertinggalannya dibanding negara tetangganya.
Majulah asuransi Indonesia....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H