[caption id="attachment_374635" align="aligncenter" width="640" caption="Pintu gerbang Masuk TMII (pintu I) [dokpri"]"][/caption]
" Karenanya, putra-putri semuanya harus menyiapkan diri dari sekarang, melatih diri dan mengasah otak, belajar berorganisasi dan mulai membangkitkan diri pada masyarakat, mencintai alam dan bangsanya sendiri, bangsa kepada kebudayaanya sendiri dan mau belajar hal-hal yang baik dari luar tanpa kehilangan kepribadian nasionalnya sendiri dan selalu ingin mengetahui hal-hal baru agar dapat maju, mencintai kerja dan berusaha prestasi yang tinggi."
"Presiden Soeharto"
Sebagai orang tua yang berharap anak-anaknya memiliki rasa cinta yang tinggi pada negerinya sendiri, semangat yang tak pernah padam untuk terus belajar demi dirinya, bangsa dan agamanya; mengajak serta anak ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah solusi termudah dibandingkan mengajak mereka berkunjung ke mall yang tentunya manfaatnya jauh berbanding dengan kunjungan ke TMII.
Jarak tempuh yang jauh dari daerah Pandeglang Banten yang tentunya memerlukan biaya, Â biasanya disiasati dengan berbarengan kunjungan ke rumah saudara di Jakarta yang selanjutnya diikuti kunjungan ke TMII.
[caption id="attachment_374576" align="aligncenter" width="640" caption="Miniatur Kepulauan Indonesia di TMII (id.wikipedia.org)"]
Mengajak anak-anak melihat arena terbuka yang ada di TMII yang penataan lingkungannya terbuka serta artistik serta penyajian yang baik merupakan atraksi menarik bagi anak-anak yang memang suka banyak bergerak di ruang terbuka. Refreshing sekaligus memberikan pembelajaran buat kemajuan anak-anak.
Melihat anak-anak terus bergerak dan ramai berceloteh bertanya tentang apa yang dilihatnya diantara fasilitas 26 Anjungan Daerah ditambah 7 Anjungan Daerah terpadu (provinsi baru), 16 Museum, taman-taman flora dan Fauna, museum, tempat rekreasi dan fasilitas lainnya termasuk Pusat peragaan teknologi yang ada saat ini membuat semangat untuk mendampingi mereka terpacu diantara lelahnya perjalanan keliling mengunjungi sebagian kecil saja fasilitas yang ada di TMII. Kami memang sengaja tidak memanfaatkan kendaraan gratis milik TMII untuk keliling karena ingin melihat dari dekat setiap anjungan, bukan sekedar melewatinya belaka.
[caption id="attachment_374577" align="aligncenter" width="624" caption="Beberapa anjungan daerah yang ada di TMII (id.wikipedia.org)"]
Mendengarkan anak-anak mengomentari apa yang dilihatnya dimana sesekali saya menerangkan apa yang mereka lihat adalah merupakan kebahagiaan tersendiri sebagai orang tua. Tentu saja dengan memahami daerah lain secara gambaran mereka sebagai anak saya inging menanmkan mereka cinta akan tanah airnya secara keseluruhan.
Memberikan pemahaman bahwa Indonesia adalah terdiri dari 34 daerah provinsi dengan segala keunikan bahasa dan adat istiadatnya yang mereka lihat langsung lewat miniatur daerah yang ada di TMII memberikan harapan agar ini akan diingat hingga dewasa dan menanamkan cinta mereka pada Indonesia demikian besarnya lewat mencintai saudara-saudara walau berbeda suku, adat dan budaya..
(Tiba-tiba saya ingat si bungsu yang akrab dengan saudara sebangsanya yang turunan Tionghoa di sekolah TK dan saya tetap biarkan akrab walau ada beberapa yang mengecamnya, karena saking akrabnya).
[caption id="attachment_374629" align="aligncenter" width="640" caption="Anak penulis berlatar Miniatur Candi Borobudur (dokpri)"]
Maka saat mengikuti kegiatan Kompasianival 2014 pada 22/11/2014 yang dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kemarin, kesempatan ini saya manfaatkan membawa dua anak saya untuk ikut serta sekaligus berwisata dan belajar langsung lewat melihat Indonesia mini untuk menanamkan cinta mereka pada negerinya.
Dengan melihat langsung saya berharap mereka akan menjadi manusia yang saling menghargai sesama saudaranya lewat pemahaman mereka akan banyaknya budaya Indonesia dan berharap mereka kelak akan menjadi pemuda yang bukan saja memahami budayanya namun juga menjadi perekat bagi bangsanya.
Bukankan ada pepatah yang mengatakan: "Tak kenal maka tak cinta". Dengan mengenal budaya bangsanya, saya berharap mereka akan semakin cinta akan negerinya lewat pengenalan langsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Miniatur kecil Indonesia yang kaya akan budaya, suku, adat istiadat, bahasa dan agama.
Taman Mini Indonesia Indonesia Indah (TMII), Perekat Kesatuan dan Persatuan Indonesia
Renggangnya kesatuan seringkali terjadi karena tidak adanya pemahaman satu sama lainnya, maka gagasan emas Ibu Tien Soeharto mendirikan miniatur Indonesia sungguh sangat tak terhingga harganya bagi negeri ini.
Hadirnya Taman Mini Indonesia Indah yang bertujuan:
- Membangun, mempertebal rasa cinta tanah air.
- Memupuk, membina rasa kesatuan dan persatuan bangsa, meskipun tiap daerah yang terdiri dari berbagai suku (BHINEKA TUNGGAL IKA) mempunyai cara hidup yang berbeda-beda.
- Mengahargai, menjunjung tinggi kebudayaan kita dengan jalan menggali dan menghiduupkan kembali kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang kita kepada kita.
- Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam dan lain sebagainya kepada sesama bangsa kita, diantara daerah-daerah.
- Memanfaatkan untuk menarik wisatawan, dengan demikian meningkatkan kegiatan periwisata; sebagai wahana promosi penjualan (sales promotion) bagi tiap-tiap daerah seluruh tanah air; dan menghidupkan kerajinan rakyat di seluruh daerah dan di seluruh tanah air; serta menampung dan mengatur pemasaran.
- Ikut aktif membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan, dengan mempersembahkan suatu tempat rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Ibukota.
[caption id="attachment_374631" align="aligncenter" width="640" caption="Memandang diaroma... (dokpri)"]
Dengan maskot Nitra yang berwujud kera putih TMII diharapakan benar-benar bukan saja sekedar wahana rekreasi rakyat negeri ini, namun juga menjadi sebagai sarana edukasi bagi pengunjungnya untuk semakin mencintai dan menghargai beragam budaya Indonesia, yang pada akhirnya mampu merekatkan rakyat besar ini menjadi negara yang memiliki kesatuan dan persatuan yang kokoh satu sama laininya. Sesuai dengan harapan para founder negeri tercinta ini.
Selamat Ulang Tahun TMII yang ke 40, semoga engkau kelak tetap mampu menjadi ajang edukasi, rekreasi dan perekat bagi bangsa ini. Dan terima kasih buat Ibu Tien, sungguh cita-citamu tetap terasa manfaatnya bagi kami, anak Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H