- Menangani resikonya dengan sendirian. (Risk Retentioan)
- Mengalihkan resiko kepada pihak lain lain. (Risk Transfer)
- Mengelola resiko secara bersama-sama. (Risk Sharing)
cara ke tiga inilah yang menjadi filosofi dan dasar dalam asuransi syariah.
Jadi risk sharing inilah sesungguhnya esensi asuransi dalam Islam, di mana di dalamnya terdapat prinsip kerja sama, saling memproteksi dan saling bertanggung jawab. (Coorperation, protectian dan mutual responbility).
Pencerahan baru menghadapi serta menyiapkan masa depan yang lebih baik inilah yang menjadikan kesyukuran penulis kepada Allah SWT, karena dapat bersilaturahmi lewat acara "Nangkring Kompasiana bersama Sun Life Financial Indonesia", dengan tema asuransi syariah dengan mengambil tempat di Kafe Pisa, Jl. Gereja Theresia No, 1 Jakarta Pusat.
Asuransi Sunlife Financial Indonesia (Sun life) membuka mata penulis tentang pentingnya berasuransi sebagai tindakan preventif menghadapi sesuatu yang tidak di duga, mulai dari kebutuhan pendidikan, sekolah, kesehatan hingga investasi. Terlebih lagi bila kita menyiapkannya lewat asuransi syariah seperti Sun Life Financial Indonesia lewat beberapa produk syariah-nya seperti Briliance Hasanah Sejahtera dan Briliance Hasanah Protection Plus. (klik: Di sini)
Pedoman umum asuransi syariah dengan usaha yang saling melindungi, tolong menolong diantara manusia/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola kesiapan kita menghadapi resiko tertentu.
[caption id="attachment_341123" align="aligncenter" width="504" caption="Dua narasumber sekaligus praktisi asuransi syariah"]
Lewat pemaparan Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA seorang guru besar ilmu fiqih pada Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, serta ibu Ir. Hj. Srikandi Utami, Â MBA, LUTCF, ChFP, AAAIJ, AIIS penulis mulai memahami sedikit demi sediki pentingnya berasuransi.
Lewat pemaparan kedua narasumber yang merupakan praktisi langsung dari asuransi syariah itu sendiri, sebuah kesimpulan dapat ditarik bahwa berasuransi bukan berarti menolak takdir. Karena walaupun sejatinya apa yang akan terjadi pada kita sudah ditentukan oleh oleh Allah SWT, manusia diminta untuk berusaha semaksimal mungkin dalam kehidupannya, sebagaimana firman Allah dalam QS: At-Taghabun/64:11: "Tidak ada satu musibah pun yang menimpa manusia kecuali dengan izin Allah"
Sebagaimana konsep Qodho dan Qodar yang penulis bahas di awal sesungguhnya Islam mengakui bahwa kecelakaan (musibah) dan kematian merupakan qodho dan qodar dari Allah SWT yang tidak dapat ditolak, namun lewat sifat Rahman RahimNya kita diminta untuk membuat langkah preventif apapaun dengan lebih baik. Sebagaimana firmanNya dalam QS: Al-Hasyr/58:18) " Hai Orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" .
Lewat nangkring Kompasiana kali ini didapatkan fakta bahwa betapa konsep/praktek asuransi syariah seperti Sun life Syariah sangat disukai dan diminati oleh kalangan saudara kita dari non muslim hingga mencapai kisaran prosentasi 40%.Kondisi ini tentu saja sangat menggembirakan sekaligus bukti kehandalan asuransi syariah dibanding konvensional.