Mohon tunggu...
Tubagus Aqsal Fadillah Akbar
Tubagus Aqsal Fadillah Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UNSRI Angkatan 2019

Raised by Human, Formed by Wolves

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Relevansi Senjata Pemusnah Massal dalam Menjawab Insekuritas Keamanan di Dunia Saat Ini

3 Desember 2021   17:33 Diperbarui: 3 Desember 2021   22:54 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai salah satu senjata kimia, Gas VX ini sudah tergolong dalam senjata pemusnah massal atau weapon of mass destruction atau dengan istilah lain WMD ini sesuai dengan yang tercantum dalam resolusi Dewan Keamanan PBB 687 (Augesti, 2019). Tidak main-main, efek VX ini dapat menumpuk dan mengendap dari waktu ke waktu. Bahkan, bila ada seseorang dapat selamat dari serangan awal gas beracun ini, zat-zat yang terkandung di dalamnya dapat pecah secara perlahan di dalam tubuh seseorang yang terpapar. Selain itu VX juga dapat digunakan untuk mencemari makanan. 

Sedangkan, cara kerja VX ini adalah gas ini akan masuk ke dalam tubuh manusia, lalu gas VX ini akan mencegah enzim yang beroperasi dan akan 'memakan' otot dan kelenjar yang ada di korban, sehingga tubuh korban akan terus-menerus merasakan kejang dan pada akhirnya, ia akan merasa kelelahan dan korban tidak dapat bernapas lagi. Tokoh terkenal seperti Kim Jong Nam, yang merupakan kakak tiri dari pemimpin tertinggi Korea utara Kim Jong-un ini tewas karena terpapar racun gas saraf VX pada 13 Februari 2017 lalu di terminal 2 keberangkatan Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. (Suastha, 2017)

Penggunaan Senjata Kimia dalam Konflik Suriah

Konflik bersenjata yang terjadi kembali di suriah dan mulai pecah khususnya di kota Aleppo, hal ini merupakan kali pertama setelah gencatan senjata yang diumumkan secara pihak oleh pihak Rusia. Gencatan senjata mempunyai tujuan untuk memberikan waktu bagi mengevakuasi warga sipil dan anggota militan asing untuk meninggalkan daerah timur kota Aleppo. Jalur evakuasi yang digunakan oleh warga sipil terkadang dihalangi oleh kelompok-kelompok pemberontak yang menjadikan warga sipil sebagai tameng ataupun perisai hidup mereka dalam menahan serangan dari pasukan tentara pemerintah.

Dalam peperangan yang terjadi ini melibatkan dua pihak yang berkonflik yaitu antara pihak pemberontak dan pihak tentara pemerintah Suriah. Kedua pihak saling serang sehingga menjadikan kota Aleppo sebagai medan perang kedua pihak yang berkonflik tersebut. Banyak serangan yang menggunakan roket misil yang langsung menuju ke pihak lawannya dengan membabi buta yang otomatis mengakibatkan warga sipil yang tak tahu apa-apa menjadi korban jiwa atas konflik dalam negeri ini. Menariknya, dalam konflik ini ditermukan temuan penggunaan senjata kimia dalam serangan yang dilancarkan oleh kedua pihak. 

Temuan ini pun membuat warga dunia khawatir dan prihatin terhadap korban sipil yang terpapar akibat senjata kimia yang dilibatkan dalam konflik ini. Yang menjadi permasalahan disini, adalah proses kematian yang diakibatkan oleh senjata kimia sangat memilukkan, bukan karena daya ledaknya namun proses dari kematian korbannya yang sangat menjadi kekhawatiran dunia internasional. Korban akan mati dengan cara perlahan, mengalami cacat seumur hidupnya, dan dampak yang ditimbulkan bisa membekas sampai ke generasi berikutnya (Pujayanti, 2016).

Akhir Kata

Senjata pemusnah massal merupakan senjata yang mempunyai efek yang tidak main-main, mulai dari terancam keamanan dan kenyaman warga di suatu daerah maupun di suatu negara, ataupun dapat mengancam kedaulatan suatu daerah/negara. 

Tidak dapat dipungkiri senjata non-konvensional ini tidak dapat dihalau maupun ditahan serangannya, hanya ada cara yaitu melakukan dialog diplomasi dengan negara yang mempunyai niat untuk mengembangkan senjata pemusnah massal atau meratifikasi kebijakan yang disepakati bersama dengan semua negara di dunia untuk mengadakan sebuah pertemuan yang membahas tentang peraturan untuk negara-negara yang berpotensi mengancam dengan kekuatan yang dimiliki, yang mana khususnya mempunyai senjata pemusnah massal dalam rencana strategi militernya.

Kebutuhan untuk diadakannya perluncutan senjata dan non-proliferasi terhadap senjata-senjata pemusnah massal ini. Dikarenakan dapat diketahui bersama, senjata-senjata pemusnah massal ini (nuklir, biologi, kimia) ini sangat berbahaya bila digunakan, dari kasus yang diangkat oleh penulis di atas merupakan bukti bahwa senjata pemusnah massal dapat membuat suatu daerah atau suatu negara menjadi lumpuh dan sengsara. 

Melihat hal tersebut terjadi di salah satu negara di dunia, negara lainnya merasa insecure atau merasa tidak aman bilamana penggunaan senjata senjata digunakan sembarangan dan seenaknya, dampak yang akan timbul pun tidak dapat terbayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun