Mohon tunggu...
Tubagus Aqsal Fadillah Akbar
Tubagus Aqsal Fadillah Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UNSRI Angkatan 2019

Raised by Human, Formed by Wolves

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Relevansi Senjata Pemusnah Massal dalam Menjawab Insekuritas Keamanan di Dunia Saat Ini

3 Desember 2021   17:33 Diperbarui: 3 Desember 2021   22:54 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan, metode non-konvensional yaitu dengan penggunaan senjata-senjata yang tak lazim atau tak sering dipakai oleh militer, yaitu seperti senjata nuklir, senjata biologi, senjata kimia dan lainnya,

Berbicara tentang senjata pemusnah massal yang mempunyai andil besar dalam memberikan ancaman dan membuat warga dunia merasa tidak nyaman dan aman akibat ancaman senjata pemusnah massal ini. 

Salah satunya adalah senjata biologi, dalam definisinya senjata biologi ini merupakan senjata yang menggunakan unsur pathogen (virus, bakteri, penyakit menular, dan organisme kecil yang mematikkan) sebagai alat atau senjata yang dikhususkan untuk melukai, membunuh, hingga melumpuhkan musuh. 

Senjata biologi ini sering dikenal dengan "senjata nuklir yang sederhana" dikarenakan biaya dan teknologi yang digunakan dalam penggunaan senjata bologis ini lebih ekonomis dan lebih mudah dibandingkan dengan senjata pemusnah massal lainnya seperti senjata nuklir maupun senjata kimia.

Keberadaan senjata biologi yang muncul secara berkesinambungan menjadi sebuah ancaman terhadap perdamaian dan keamanan dunia yang mana pada saat itu sudah muncul sebelum (PD-1) Perang Dunia Pertama yaitu dimana pada saat itu menggunakan mikroorganisme untuk menimbulkan keresahan dan bermacam-macam penyakit dalam fungsinya untuk membuat musuh tidak berdaya karena terkena wabah penyakit 'buatan'.

 Isu senjata biologi ini saat ini bisa dbilang masih ada tetapi dengan motif yang berbeda, sedangkan 'alat'nya atau dengan kata lain adalah mikroorganisme bermuatan virus maupun penyakit ini berjenis sama dengan mikroorganisme yang sudah dijelaskan sebelumnya, namun berbeda biotipe-nya.  

Target dalam serangan senjata biologi ini pun telah mengalami perubahan mendasar, yang pada awalnya senjata biologi ini hanya menyerang langsung manusia namun pada perkembangannya dewasa kini, menggunakan senjata biologi ini untuk melumpuhkan roda perekonomian suatu negara dengan cara menyebarkan wabah  penyakit kepada hewan dan tumbuhan.

Yang perlu diingat bahwa semua pathogen (virus,bakteri dan mikroorganisme penyebab penyakit) dapat disulap dan digunakan sebagai senjata biologi namun Kementerian Kesehatan RI mencatat ada sembilan penyakit menular yang bisa jadi potensial sebagai senjata biologi ; diantaranya adalah Antraks, Kholera, Tuberkolosis, SARS, Cacar, Demam Tifoid, Flu burung, dan Pes paru. (Balitbangkes, 2008)

Beda hal dengan senjata pemusnah massal lainnya, salah satu produknya adalah gas VX. Gas VX ini merupakan gas kimis paling berbahaya yang mulanya dikembangkan di Britania Raya pada medio 1950-an, lebih dikhususkan dibuat dalam peruntukkannya di perang kimia. 

Gas VX ini bentuknya cair, tidak memiliki warna maupun tidak berbau sama sekali, namun di sisi lain gas ini mempunyai kemampuan untuk merusak saraf-saraf yang berada dalam tubuh lalu terkadang dipakai untuk menjadi racun syaraf. 

Dosis sekitar 10 mg saja sebenarnya sudah bisa untuk membuat seorang laki-laki dewasa meninggal hanya dengan melalui bersentuhan kulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun