Banyak pihak, terutama pihak keamanan menilai Pilkada serentak di Kabupaten Padang Pariaman berpotensi bergejolak.
Sehingga sesi debat diadakan di luar daerah. Untuk Pilkada Padang Pariaman ini, debat diadakan di Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat.
Dan perkiraan potensi gejolak itu sepertinya sudah jauh hari diprediksi banyak pihak. Pemicunya, head to head, petahana Suhatri Bur - Yosdianto dengan nomor urut satu vs penantang John Kenedy Azis - Rahmat Hidayat nomor urut dua.
Petahana Suhatri Bur hanya diusung oleh dua partai politik, PAN dan PPP, dengan total kursi DPRD 11. Sedangkan penantang, John Kenedy Azis diusung tujuh partai politik, Golkar, Demokrat, PKB, Gerindra, PKS, Nasdem, dan PDI Perjuangan dengan total 29 kursi DPRD Padang Pariaman.
Dua kandidat Bupati dan Wakil Bupati ini memperebutkan 324.631 pemilih, yang tersebar di 17 kecamatan dan 103 nagari.
Dari sekian jumlah pemilih, terdapat pemilih laki-laki sedikit dari pemilih perempuan. Laki-laki berjumlah 161.011 pemilih, sedangkan perempuan berjumlah 163.620 pemilih.
Jumlah itu tentu juga telah termasuk jumlah petugas KPPS sebanyak 5.915 orang yang akan bertugas di 845 TPS di kabupaten bekas gempa 2009 ini.
Kedua tim pasangan kandidat, sudah sama-sama mengklaim, kalau jagoannya menang. Hiruk pikuk kampanye telah berakhir, tetapi keributan di dunia maya dan dunia nyata, masih belum reda.
Dari dua kali debat, dan sekian panjang masa kampanye, masyarakat Padang Pariaman sudah punya pilihan. Namun, masa tenang yang tinggal sehari lagi ini, kemungkinan akan merubah pilihan masyarakat, terbuka lebar.
Adalah paket bantuan sembako yang berlabel BPKH yang heboh sejak mulai minggu tenang. Paket itu berserak di tengah masyarakat, dan di dalam paket itu ditemukan kartu nama pasangan calon nomor dua.