Sementara, tanaman kelapa adalah tanaman tua, lama setelah ditanam, baru berbuah, dan berbuahnya pun lama.
Kalau ingin seperti pisang, ya tak butuh lama mengaji. Cukup tiga sampai lima tahun, habis itu sudah bisa dinikmati.
Nikmati dengan menghadiri undangan masyarakat untuk berkhutbah dan ceramah di atas mimbar, dihadapkan banyak orang. Bahkan, sebentar saja kita sudah mendunia. Tiap sebentar orang memberikan undangan, meminta kita ceramah.
Tapi apakah kondisi itu matang, punya kedalaman ilmu dan amal? Walahu'alam.Â
Sementara, ilmu kelapa ini punya maknet tersendiri. Kealimannya bertambah terus, karena tiap saat berkutat dengan kitab.
Tiap waktu dikelilingi murid, dan pada akhirnya itulah ulama yang banyak didatangi. Ulama yang kokoh dan kuat dengan keilmuan.
Kedalaman ilmu disertai banyak amal, taah beribadah. Banyak ilmu dan taat ibadah tidak pernah dia sampaikan kepada banyak orang, tetapi masyarakat sendiri yang menjadikan dia sebagai contoh yang baik.
Ahmad Yusuf Tuanku Sidi, adalah ulama yang matang di jemaah dan kepemimpinan. Dia dinilai mampu mengembalikan kejayaan Surau Pekuburan Lubuak Pua.
Surau yang pernah masyhur oleh kebesaran nama Tuanku Bagindo dulunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H