Ilmu hidup mandiri, selalu bergantung pada Tuhan. Doa amat penting setelah ikhtiar dan usaha. Yang tak kalah penting, Pak Tjipta telah menularkan ilmu awet muda.
Bagi Pak Tjipta usaha harus berbarengan dengan doa. Sebab, hakikat sesuatu yang diperbuat adalah atas kuasa Tuhan.
Dari itu, kita dan saya banyak, bahkan terlalu banyak belajar dari Pak Tjipta. Belajar bagaimana bisa menulis seperti dia. Di usia Pak Tjipta yang tidak muda lagi, tapi masih luar biasa berkarya.
Melihat aktivitas menulis Pak Tjipta, saya teringat tokoh hebat Jakob Oetama, Rosihan Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Goenawan Mohamad dan sejumlah tokoh lain, yang sampai akhir kehidupannya tak pernah absen untuk menulis.
Menulis adalah untuk keabadian. Pak Tjipta telah melewati itu. Dan sepertinya akan terus menulis, memberikan edukasi, motivasi kepada umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H