Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Masjid Syekh Madinah dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin Diusulkan Punya Imam Besar

16 Mei 2024   08:03 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:12 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah tuanku berdiskusi soal pentingnya Imam Besar di Masjid Syekh Madinah dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin. (foto dokpri)

Siang sehabis Zuhur, Rabu 15 Mei 2024 cuaca lumayan panas. Tapi di ruangan sebelah mihrab Masjid Syekh Madinah terasa sejuk.

Begitu juga di ruangan dalam masjid yang terletak di Nagari Sungai Gimba Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman ini juga dilengkapi pendingin.

Para jemaah calon haji melanjutkan kajian haji dan umrah bersama Ali Bakri Tuanku Khalifah. Sedikit lagi, karena acaranya dimulai sejak pagi.

Ali Bakri Tuanku Khalifah, Ketua Jemaah Syattariyah Padang Pariaman ini juga pengelola Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Al-Anshar.

Sementara, sejumlah tuanku memanfaatkan ruangan sebelah mihrab masjid. Ya, karena gilirannya memberikan pengajian sudah selesai, kita berdiskusi di ruangan itu.

Ada H. Baharuddin Tuanku Bagindo, salah seorang anggota Baznas Kota Pariaman yang memang jadwal dia memberikan kajian manasik saat itu.

Kemudian H. Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo, salah seorang ulama Ulakan, Khatib Ibrahim, dan Syafri Tuanku Kaciak.

Cerita lepas, tapi berisi. Setidaknya pengisi waktu luang, bagian dari gerakan pemberdayaan di masjid itu.

Tentu sambil menikmati teh talue yang sengaja disediakan tuan rumah, Ali Bakri Tuanku Khalifah.

Cerita dan kisah masa lalu, masa-masa para tuanku ini jadi anak siak, mengawali diskusi panjang selanjutnya.

H. Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo yang anak dari ulama hebat di Ulakan, Tuanku Kadhi Yusuf ini bercerita kalau dia lama mengaji di Tarbiyah Lampasi, Kota Payakumbuh.

Tapi sebelumnya dia mondok di Darul Ulum, Kampung Paneh Pakandangan. Setelah di Tarbiyah Lampasi, dia kuliah, jadi pegawai negeri dan kini sudah pensiun.

Di IAIN, dia senior Prof Duski Samad Tuanku Mudo. Tapi Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo ini salud dengan Duski Samad soal kepenulisannya.

"Dia itu rajin menulis, banyak karya bukunya, dan tulisannya menjadi referensi oleh banyak orang," cerita Ahmad Yusuf ini.

Sementara, di Darul Ulum, dia seangkatan dengan ayah Dr. Ridwan Arif Tuanku Bandaro. Ahmad Yusuf pun senang dan bangga dengan seorang Ridwan Arif yang dosen terbaik di Universitas Paramadina, Jakarta ini.

Lalu, H. Baharuddin Tuanku Bagindo adalah alumni STIT Syekh Burhanuddin yang lama mengaji di Madinatul Ilmi Islamiyah Buluah Kasok, Sungai Sariak.

Terkenal sebagai pendakwah hebat, dan punya jemaah yang tersebar di seantero Sumatera Barat. Di Kota Pariaman, dia diamanahi sebagai anggota Baznas.

Khatib Ibrahim yang mudah senyum, pernah mengaji di MTI Batang Kabung, termasuk tuan rumah di Masjid Syekh Madinah ini.

Begitu pula Syafri Tuanku Kaciak yang alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, juga jadi ulama yang aktif di Masjid Syekh Madinah.

Lalu, kegiatan manasik haji hendak diselesaikan oleh Ali Bakri Tuanku Khalifah, tapi harus ditutup dengan doa.

Doa bersama yang dipimpin oleh H. Baharuddin Tuanku Bagindo dan Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo. Keluarlah tuanku berdua ini atas permintaan tuan rumah.

Selesai mereka mendoa, langsung berpindah ke dalam ruang sebelah tadi. Teh talue masih ada, tapi sudah hampir habis.

Selaku pimpinan Syattariyah di Padang Pariaman, aktif di Jakarta, yang dilantik tiga tahun yang lalu di masjid itu oleh Ismed Ismael Tuanku Mudo, Ali Bakri Tuanku Khalifah melontarkan gagasannya.

Gagasan dan rencana mendirikan "Imam Besar" di Masjid Syekh Madinah dan Masjid Agung Syekh Burhanuddin Ulakan.

Kenapa! Jabatan itu penting. Dengan jabatan itu pula agaknya, nama besar kedua masjid jadi kokoh dan kuat.

Ali Bakri Tuanku Khalifah yang alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan ini ingin aktivitas masjid hidup. Dan itu sudah dilakukannya di Masjid Syekh Madinah.

Masjidnya bersih, karena memang didudukkan petugas kebersihan. Ke tempat wudhuk disediakan sandal, aktif berkegiatan wirid pengajian mingguan, bulanan dan harian.

Imam Besar ini tak mesti dari ulama sini. Bisa dari luar, tergantung kesepakatan bersama. Ali Bakri Tuanku Khalifah punya nama, yakni Prof Duski Samad Tuanku Mudo akan dijadikannya Imam Besar Masjid Syekh Madinah.

Dengan adanya Imam Besar di dua masjid yang menegakkan nama besar Syekh Burhanuddin dan Syekh Madinah ini, setidaknya pengembangan ajaran dan kaji beliau bisa terpatri dengan baik dan benar.

Aktif kegiatan ibadahnya, pun aktif kegiatan sosial keagamaan dan kemasyarakatan. Sehingga roh masjid yang komitmen dengan ahlussunah waljamaah tetap kuat dan berkembang dengan banyak kegiatan yang dipusatkan di masjid tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun