H. Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo yang anak dari ulama hebat di Ulakan, Tuanku Kadhi Yusuf ini bercerita kalau dia lama mengaji di Tarbiyah Lampasi, Kota Payakumbuh.
Tapi sebelumnya dia mondok di Darul Ulum, Kampung Paneh Pakandangan. Setelah di Tarbiyah Lampasi, dia kuliah, jadi pegawai negeri dan kini sudah pensiun.
Di IAIN, dia senior Prof Duski Samad Tuanku Mudo. Tapi Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo ini salud dengan Duski Samad soal kepenulisannya.
"Dia itu rajin menulis, banyak karya bukunya, dan tulisannya menjadi referensi oleh banyak orang," cerita Ahmad Yusuf ini.
Sementara, di Darul Ulum, dia seangkatan dengan ayah Dr. Ridwan Arif Tuanku Bandaro. Ahmad Yusuf pun senang dan bangga dengan seorang Ridwan Arif yang dosen terbaik di Universitas Paramadina, Jakarta ini.
Lalu, H. Baharuddin Tuanku Bagindo adalah alumni STIT Syekh Burhanuddin yang lama mengaji di Madinatul Ilmi Islamiyah Buluah Kasok, Sungai Sariak.
Terkenal sebagai pendakwah hebat, dan punya jemaah yang tersebar di seantero Sumatera Barat. Di Kota Pariaman, dia diamanahi sebagai anggota Baznas.
Khatib Ibrahim yang mudah senyum, pernah mengaji di MTI Batang Kabung, termasuk tuan rumah di Masjid Syekh Madinah ini.
Begitu pula Syafri Tuanku Kaciak yang alumni Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, juga jadi ulama yang aktif di Masjid Syekh Madinah.
Lalu, kegiatan manasik haji hendak diselesaikan oleh Ali Bakri Tuanku Khalifah, tapi harus ditutup dengan doa.
Doa bersama yang dipimpin oleh H. Baharuddin Tuanku Bagindo dan Ahmad Yusuf Tuanku Khatib Majolelo. Keluarlah tuanku berdua ini atas permintaan tuan rumah.