Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Syekh Mahmud Bin Abdurrahman Bin Muadz dan Titik Nol Kilometer Peradaban Islam Nusantara di Barus

9 Januari 2024   18:25 Diperbarui: 9 Januari 2024   18:36 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makam Papan Tinggi namanya. Terletak di ketinggian bukit, yang untuk sampai ke puncaknya, jemaah wajib menaiki anak tangga, terkenal dengan jenjang seribu.

Sesuai jadwal, jemaah Majlis Zikir dan Sholawat Al-Wasilah Padang Pariaman ini tiba di Makam Syekh Mahmud Bin Abdurrahman Bin Muadz Bin Jabal itu, Selasa 9 Januari 2024 pagi menjelang siang.

Makam yang disebut sebagai salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw yang datang ke nusantara masa Khalifah Abu Bakar ini, terletak di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

Jemaah yang dipimpin oleh Amrizal Tuanku Sutan, Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro, dan Nursyamsu alias Bujang ini tiba di puncak bukit itu, setelah melewati kelelahan menapaki anak tangga tersebut.

Bagi sebagian besar jemaah yang berasal dari VII Koto Sungai Sariak, Pekanbaru dan Ulakan ini, makam Papan Tinggi sudah tidak asing lagi.

Mereka tiap tahun ke sana. Tentunya wirid sejak dulunya dari Tuanku Bagindo Lubuak Pua.

"Alhamdulillah, kita tiap tahun ke sini, tepatnya bulan Jumadil Akhir menjelang masuk bulan Rajab ini," kata Bujang.

Ziarah adalah bagian dari upaya mengingat kematian. Sebab, yang namanya makhluk Tuhan yang bernyawa, pasti akan melewati yang namanya kematian.

Semuanya, termasuk para wali Allah SWT, orang-orang yang dikeramatkan, tetap meninggal. Hanya saja, para guru-guru itu statusnya lebih pada perpindahan dari alam dunia ke alam akhirat.

Kemudian, ziarah juga bagian terpenting dari pertalian kaji dan keilmuan dengan ulama yang diziarahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun