Mohon tunggu...
Newbie
Newbie Mohon Tunggu... -

Aliran Naturalisme

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kasih Berbalut Sahabat

12 Februari 2017   01:50 Diperbarui: 12 Februari 2017   02:29 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber : http://www.rindumadinah.com)

“yaudah papa tidur juga ya jangan begadang jaga kesehatan, besokan kerja” tambahku sambil memberikan kecupan.

**

Kami memang tetap menjaga komunikasi dengan menelpon maupun terkadang dengan videocall untuk melepas rindu yang berakhir saling masturbasi. Ini mungkin salah satu cara kami untuk bisa tetap menjaga kehangatan .

Tepat sebulan setelah kepergian suamiku, tiba-tiba malam itu masuk chat dari salah seorang sahabat mas tio namun setelah menikah dia pindah bersama istrinya.

“hai tha, apa kabar ?” sapa mas hendra, sahabat mas tio

“hai mas, kabar baik. Mas apa kabar ?” balasku sekenanya.

“baik juga, tio gimana kabarnya? Anak-anak udah besar? Lanjut mas hendra

“anak-anak sehat kok. mmg mas blom dengar kabar kalau mas tio udah pindah tugas ya?” balasku

“blom tuh tha, tio gak ada kabarin apa-apa nih. “ balas mas hendra.

“oia, jadi kamu masih disini atau ikut pindah ? lanjut mas hendra

“aku masih disini mas, ya tapi juga ikut kesana juga nanti. Lagian ibu juga lagi sakit mas” balasku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun