Mohon tunggu...
Newbie
Newbie Mohon Tunggu... -

Aliran Naturalisme

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Part III] Di Balik Sebuah Cerita

28 November 2016   02:24 Diperbarui: 28 November 2016   06:02 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mbah giran (sumber : http://rikyarisandi.blog.widyatama.ac.id/)

"terima kasih, pak" bisik rina tetapi lebih terdengar seperti desahan.

"terima kasih untuk apa, nduk?" pak giran balik bertanya.

"terima kasih untuk keindahan, kenyamanan dan semua hal ini pak" ujar rina

"kamulah yang menjadikannya lebih indah nduk, matahari terbit ciptaan Tuhan dan kamu juga ciptaan Tuhan. Maka ciptaan Tuhan itu indah semua nduk". jelas pak giran

" hehee .. bapak bisa aja gombalnya ", jawab rina sembari mencubit pinggang pak giran dan di sambut tawa oleh ibu yang membuat kaget mereka.

"eheeeem.. eheeeem", ibu mencoba menggoda kami.

"udah kayak sepasang kekasih aja nih, tapi cocok sih" tambah ibu sembari tertawa.

"ibu bisa aja deh." ujar ku tertawa tertahan sembari memperbaiki posisi duduk karena merasa malu pada ibu.

"adit dan nisa dimana, buk ?" ujar ku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"ada di dalam tuh sama andi di meja makan, hehe" ujar ibu yang masih tertawa dan tersenyum melihat kami berdua.

"ibu ganggu aja nih, orang bapak lagi asyik, heheh" timpal pak giran yang juga ikut tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun