Suara kokok ayam jantan berderu beriringan dengan menyusupnya wangi harum tanah melewati dinding kamar yang terbuat dari anyaman bambu itu. Aku terbangun dan terduduk sejenak di pinggir dipan kayu sembari mengatur nafas dan memperhatikan sekeliling.
Terlihat cahaya mentari yang baru terbit dengan indahnya masuk ke kamar di sela-sela dinding kamar. Terdengar sayup-sayup suara rina sedang berbincang dengan pak giran di kebun samping kamar, anak-anak sedang bermain tetapi lebih tepatnya sedang mencoba menanam beberapa jenis tanaman yang di pandu oleh buk giran.
Di pojok kebun terlihat ada sebuah balai yang berukuran kecil yang berfungsi untuk beristirahat atau bisa juga digunakan untuk duduk-duduk menikmati pemandangan di pagi atau sore hari.
Rina duduk di balai ditemani oleh pak giran sedang memperhatikan anak-anak dan ibu yang sibuk menanam, sesekali terlihat pak giman menjelaskan sesuatu sambil menunjuk ke arah kebun maupun ke areal pertanian.
Rina yang pagi itu mengenakan kebaya yang biasa dikenakan oleh oleh anak ibu giran, rambut panjangnya dibiarkan tergerai dan lipstik tipis mewarnai bibirnya yang indah.
Rina benar-benar cantik pagi ini, di balik sinar mentari yang baru terbit itu hampir dipastikan rina mirip seorang bidadari yang turun dari kanyangan.Â
Terima kasih Tuhan, aku sangat bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Engkau anugerahkan kepada ku yaitu  seorang istri yang baik, penyayang, keibuan dan sederhana terlebih lagi atas kehadiran dua malaikat kecil ku.
**
POV Istri
Liburan kali ini terasa berbeda karena suami ku menawarkan sebuah desa yang memang jauh dari perkotaan, selama ini kami sering menghabiskan liburan di tempat wisata kebanyakan orang.Â