Di sisi lain, tindakan eksekusi hukuman mati juga sangat memakan biaya, yang dapat menjadi beban bagi negara. Proses peradilan yang panjang, memerlukan biaya yang tidak sedikit dan memakan waktu yang lama.Â
Selain itu, biaya eksekusi hukuman mati juga cukup besar karena memerlukan pengamanan yang sangat ketat dan peralatan yang memadai. Sementara itu, pemerintah harus fokus pada hal yang lebih penting seperti upaya pencegahan kejahatan dan memperkuat sistem peradilan yang adil dan transparan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya alternatif dalam memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan. Salah satunya adalah melalui pembinaan dan rehabilitasi terhadap narapidana, sehingga mereka dapat kembali hidup dengan lebih baik dan produktif setelah menjalani hukuman.Â
Program pembinaan dan rehabilitasi yang baik dapat memberikan kesempatan bagi narapidana untuk belajar dan memperbaiki diri, sehingga mereka tidak lagi melakukan tindakan kriminal di masa depan. Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat sistem hukum dan peradilan, sehingga pelaksanaan hukuman dapat lebih adil dan transparan.Â
Proses peradilan yang transparan dan adil dapat memberikan kepercayaan dan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya. Dalam jangka panjang, perbaikan sistem peradilan juga dapat menjadi upaya pencegahan kejahatan, karena masyarakat akan merasa bahwa kejahatan tidak lagi dapat dilakukan tanpa konsekuensi.
Dalam kesimpulannya, hukuman mati masih menjadi perdebatan yang panjang mengenai efektivitasnya dalam memberikan efek jera terhadap pelaku kejahatan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H