Halal bi halal merupakan suatu tradisi masyarakat indonesia dan biasanya dilaksanakan setelah sholat idul fitri. Halal bi halal sendiri adalah kegiatan meminta maaf dan memaafkan antar sesama manusia. Dapat juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.
BAYANI
Di dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 199 disebutkan:
خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang orang yang bodoh.”
Pada ayat tersebut Allah menyuruh para rasulnya agar beliau memaafkan dan berlapang terhadap perbuatan, tingkah laku dan akhlak manusia dan janganlah beliau meminta dari manusia apa yang sangat sukar bagi mereka sehingga mereka lari dari agama. Banyak Riwayat yang mengatakan bahwa yang dikehendaki pemaafan disini adalah pemaafan dalam hal akhlak.
BURHANI
Salah satu tradisi Masyarakat Indonesia adalah Halal bi halal yang biasanya dilakukan setelah Idul Fitri. Pada hakikatnya tradisi ini muncul atas prakarsa beberapa ulama terdahulu sebagai tradisi untuk menunaikan misi keagamaan, yakni berupa silaturahmi.
Tradisi halal bi halal erat kaitannya dengan budaya dan agama. Awalnya lama kelamaan adat ini hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan orang lain, namun akhirnya sering digunakan sebagai ajang perkumpulan.
Masyarakat Islam khususnya keluarga Jawa menyebut tradisi ini syawalan, Ketupatan, dan nama lain yang berbeda-beda di setiap daerah. Tradisi tersebut berkembang menjadi etika keagamaan, yang membantu menciptakan keharmonisan sosial dan menjaga stabilitas sosial.
Dalam tradisi halal bi halal, adat ini menunjukkan solidaritas sosial yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia. Halal bi halal adalah berkumpulnya orang-orang untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan sosial. Hal ini mencerminkan ekspresi solidaritas sosial, dimana anggota suatu masyarakat saling terhubung dan bergantung satu sama lain untuk menjaga kesatuan sosial.
IRFANI
Dengan adanya tradisi halal bi halal, ini menjadi suatu momen untuk mensucikan hati dari sifat-sifat negatif, seperti dendam dan benci. Pada hakikatnya tradisi ini menjadi giliran kita untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pada proses meminta maaf dan memaafkan tidak hanya berdampak pada hubungan antar individu, tetapi juga terhadap kondisi hati seseorang menjadikannya lebih bersih. Halal bi halal menjadi sarana untuk memperbaiki hubungan sesama manusia dan akan memperkuat hubungan kita dengan Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H