Mohon tunggu...
Tsaqila Ainurrohmah
Tsaqila Ainurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Halo, aku Tsaqila, mahasiswa tahun terakhir di jurusan Ilmu Komunikasi. Di sini aku akan lebih banyak menulis seputar satwa dan konservasi. Happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Satwa Liar Masuk Pemukiman, Yang Salah Siapa?

12 Agustus 2023   21:20 Diperbarui: 12 Agustus 2023   21:31 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat dengan kasus ini? Beberapa waktu lalu, masyarakat Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh dibuat resah dengan kehadiran kawanan gajah liar yang seringkali masuk ke pemukiman warga. Gajah-gajah tersebut mulai merusak halaman warga dan membuat warga takut pulang ke rumah. Kasus satwa liar masuk ke pemukiman bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Hal ini seringkali menjadi polemik bagi masyarakat yang tinggal berdampingan dengan habitat satwa liar.

Tidak hanya di Aceh. Warga Bontang, Kalimantan Timur juga merasakan hal yang sama. Dilansir dari Bekesah.co, sepanjang tahun 2023 sudah ada sebanyak 186 kasus satwa liar yang masuk ke pemukiman warga. Mulai dari ular, biawak, monyet, kera, sampai buaya sepanjang 5 meter. Kalimantan juga merupakan habitat salah satu primata endemik orang utan yang membuat satwa tersebut seringkali masuk ke pemukiman warga.

Sebenarnya apa penyebab satwa-satwa liar ini masuk ke pemukiman penduduk? Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal ini? Mari kita kupas dalam pembahasan berikut.

Perseteruan antara manusia dengan satwa liar memang sudah menjadi masalah sejak lama. Seiring berjalannya waktu, permasalahan ini justru lebih sering terjadi. Jika kita menilik ke belakang, sebenarnya hal ini merupakan buah dari ulah manusia. Satwa liar yang masuk ke pemukiman penduduk kemungkinan besar disebabkan oleh semakin berkurangnya habitat dan pakan.

Manusia seringkali melakukan hal yang pada akhirnya merugikan dirinya sendiri. Pada kasus ini, manusia mengganggu dan merusak habitat satwa liar hingga terjadi penyusutan lahan habitat yang membuat satwa liar terpaksa mencari habitat baru dan bertemu dengan pemukiman penduduk. Kita dapat mengambil contoh dari beberapa kasus yang telah terjadi, khususnya di Indonesia.

Sumber: Merdeka.com
Sumber: Merdeka.com

Beberapa waktu lalu, warga Kabupaten Paser, Kalimantan Timur digegerkan dengan keberadaan seekor orang utan yang sudah berusia tua berjalan lambat di pemukiman warga. Orang utan itu diduga kelaparan hingga masuk ke pemukiman warga untuk mencari makan.

Sumber: Republika
Sumber: Republika

Lain halnya di Riau. Harimau ditemukan berjalan-jalan dan berkeliaran di pemukiman penduduk dan di sekitar perkebunan sawit. Penyebabnya diduga karena adanya alih fungsi lahan habitat yang membuat harimau kekurangan pakan.

Kenapa ya hal ini bisa terjadi?

Pada prinsipnya satwa liar membutuhkan 4 hal yaitu makanan, tempat berlindung, air, dan habitat. Jika dilihat dari kasus-kasus tersebut, satwa liar masuk ke pemukiman dikarenakan menipisnya habitat asli mereka. Berkurangnya habitat berarti juga kehilangan tempat berlindung dan semakin minimnya pasokan sumber makanan dan air bersih bagi satwa liar sehingga secara naluri mengharuskan mereka untuk mencari tempat yang lebih layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun