Mohon tunggu...
Tsania Rohmatul izza
Tsania Rohmatul izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa S1 PGSD STKIP BINA INSAN MANDIRI SURABAYA yang mengikuti talent memiliki skill selain menjadi calon pendidi dan nuga gemar berwirausaha salah satu motivasi saya dalam berkuliah adalah mencetak generasi anak yang multitalent dan percaya diri disemua bidangnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Perhatian Psikologis Bagi Siswa Sekolah Dasar di Indonesia

16 Januari 2025   20:26 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:24 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sikap dan cara belajar siswa di sekolah   (kompasiana/tsania rohmatul izza)

Nama                           : Tsania Rohmatul Izza 

Npm                            : 2186206020

Mata Kuliah                : Perspektif Global

Dosen Pengampu        : Dr. Zuni Eka Tiyas Rifayanti, M. Pd

Prodi                           : Pendidikan Guru Sekolah Dasar 

seberapa penting sih  psikologis bagi siswa sekolah dasar?

Pada masa sekolah dasar, siswa berada dalam fase penting perkembangan mental, emosional, dan sosial yang akan membentuk kepribadian mereka di masa depan. Sayangnya, di Indonesia, isu kesehatan mental bagi siswa sekolah dasar sering kali kurang mendapat perhatian yang memadai. Penekanan pendidikan di Indonesia umumnya berfokus pada prestasi akademik, sementara kebutuhan psikologis anak sering kali diabaikan. Padahal, kesehatan psikologis anak usia sekolah dasar adalah fondasi penting untuk mencapai kesejahteraan mental dan keberhasilan di masa depan.

menyatakan bahwa kondisi psikologis siswa memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam memahami pelajaran dan berinteraksi di lingkungan sekolah. Ketegangan emosional atau stres dapat menghambat kemampuan kognitif siswa dalam memproses informasi, yang akhirnya berdampak pada prestasi akademik mereka (Dunn ,2000 )

siswa sekolah dasar berada pada tahap perkembangan yang sangat penting, yaitu tahap operasional konkret menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, dan tahap industri vs inferioritas dimana pada tahap ini anak masuk dalam pola pikir yang logis dan konkret, menurut teori psikosial dari Erik Erikson, pada tahap ini, anak ank mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis, meningkatkan rasa tanggung jawab, kepercayaan diri, dan keterampilan sosial. Mereka mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas, yakni di luar keluarga---di sekolah dan dengan teman-teman sebaya mereka.

Isu-Isu Psikologis yang Dialami Siswa Sekolah Dasar di Indonesia

- Tekanan Akademi

Sistem pendidikan di Indonesia sering kali menekankan pentingnya nilai dan ranking sebagai indikator utama keberhasilan siswa. Banyak siswa merasa tertekan oleh tuntutan untuk selalu meraih prestasi akademik tinggi. dimanahal ini dapat mengakibatkan siswa itu menjadi cemas yang over pada anak yang merasa akan gagal dalam memenuhi keinginan atau harapan orang tua dan guru.

- Bullying 

 disekolah dasar bullying termasuk isu serius yang berdampak buruk pada kesehatan mental anak di sekolah. dimana korban dari bulying ini sering merasa taku serta kecemasan dalam setiap melakukan hal apapun, kondisi ini tidak hanya merugikan perkembangan sosial mereka saja loh, bisa juga menyebabkan rendahnya harga diri, depresi hingga masalah psikologis beerkelanjutan apabla tidak segera ditangani.

- Kurangnya Dukungan Emosional di Lingkungan Keluarga 

Banyak anak yang kurang ataupun tidak mendapatkan dukungan emosional yang cukup di lingkungan keluarga karena berbagai alasan, seperti kesibukan orang tua dengan urusan pribadi atau masalah keluarga yang dialami. hal itu yang mengakibatkan anak-anak tidak memiliki tempat aman untuk berbagi perasaan dan curhat. Tanpa adanya dukungan emosional yang memadai, anak bisa merasa kesepian dan tidak memiliki harga diri yang cukup.

- Kurangnya Pendidikan Karakter dan Pembinaan Emosional di Sekolah

Sistem pendidikan di Indonesia masih kurang menekankan pada pendidikan karakter dan pembinaan emosional. Pembelajaran di sekolah dasar sering kali hanya berfokus pada aspek kognitif, tanpa memperhatikan aspek afektif atau emosional. Padahal, anak-anak yang belajar memahami emosi dan mengelola stres cenderung menjadi individu yang lebih tangguh dan dapat mengatasi tantangan hidup di masa depan. 

- Kurangnya Tenaga Psikolog atau Konselor di Sekolah

sama halnya dengan pembinaan emosional di sekolah, Ketersediaan tenaga psikolog atau konselor di sekolah dasar sangat minim, terutama di sekolah-sekolah negeri atau di daerah pedesaan dimana sangat minim hampir di beberapa pedesaan tidak memiliki tenaga psikolog. Banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas konseling yang memadai untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah psikologis. Kondisi ini membuat siswa yang memiliki masalah emosional atau psikologis tidak mendapatkan bantuan profesional yang dibutuhkan.

maka dari itu,Kesehatan psikologis bagi siswa sekolah dasar di Indonesia adalah aspek yang sangat penting namun sering kali terabaikan. Dengan memberikan perhatian yang lebih terhadap kesehatan psikologis mereka, kita dapat membantu anak-anak Indonesia ini tumbuh menjadi generasi yang lebih tangguh, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan dukungan dari semua pihak, termasuk orang tua, guru, sekolah, dan pemerintah, untuk bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung perkembangan mental, emosional, dan sosial anak-anak sekolah dasar di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun