Nama              : Tsania Rohmatul IzzaÂ
Npm               : 2186206020
Mata Kuliah         : Perspektif Global
Dosen Pengampu     : Dr. Zuni Eka Tiyas Rifayanti, M. Pd
Prodi              : Pendidikan Guru Sekolah DasarÂ
seberapa penting sih psikologis bagi siswa sekolah dasar?
Pada masa sekolah dasar, siswa berada dalam fase penting perkembangan mental, emosional, dan sosial yang akan membentuk kepribadian mereka di masa depan. Sayangnya, di Indonesia, isu kesehatan mental bagi siswa sekolah dasar sering kali kurang mendapat perhatian yang memadai. Penekanan pendidikan di Indonesia umumnya berfokus pada prestasi akademik, sementara kebutuhan psikologis anak sering kali diabaikan. Padahal, kesehatan psikologis anak usia sekolah dasar adalah fondasi penting untuk mencapai kesejahteraan mental dan keberhasilan di masa depan.
menyatakan bahwa kondisi psikologis siswa memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan mereka dalam memahami pelajaran dan berinteraksi di lingkungan sekolah. Ketegangan emosional atau stres dapat menghambat kemampuan kognitif siswa dalam memproses informasi, yang akhirnya berdampak pada prestasi akademik mereka (Dunn ,2000 )
siswa sekolah dasar berada pada tahap perkembangan yang sangat penting, yaitu tahap operasional konkret menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, dan tahap industri vs inferioritas dimana pada tahap ini anak masuk dalam pola pikir yang logis dan konkret, menurut teori psikosial dari Erik Erikson, pada tahap ini, anak ank mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis, meningkatkan rasa tanggung jawab, kepercayaan diri, dan keterampilan sosial. Mereka mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas, yakni di luar keluarga---di sekolah dan dengan teman-teman sebaya mereka.
Isu-Isu Psikologis yang Dialami Siswa Sekolah Dasar di Indonesia
- Tekanan Akademi
Sistem pendidikan di Indonesia sering kali menekankan pentingnya nilai dan ranking sebagai indikator utama keberhasilan siswa. Banyak siswa merasa tertekan oleh tuntutan untuk selalu meraih prestasi akademik tinggi. dimanahal ini dapat mengakibatkan siswa itu menjadi cemas yang over pada anak yang merasa akan gagal dalam memenuhi keinginan atau harapan orang tua dan guru.