CIANJUR  - Seperti yang kita tahu bersama Kabupaten Cianjur sebuah kota kecil yang berada di Provinsi Jawa Barat, pada 21 November lalu baru saja diguncang gempa berkekuatan 5,6 SR. Yang menyebabkan banyak kerusakan terjadi, kini sebulan sudah sejak peristiwa tersebut Cianjur dan seluruh warga yang terdampak masih saling bahu- membahu untuk bisa pulih agar dapat beraktivitas  kembali seperti sedia kala.
Menurut pada informasi dari  data milik Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini di Kabupaten Cianjur sudah terjadi lebih dari 400 kali gempa susulan sejak gempa pertama pada 21 November lalu, bahkan gempa susulan tersebut kembali terjadi hari ini dengan kekuatan Magnitudo 2,1. Â
Hal ini diperkirakan masih akan terus terjadi mengingat  dari pernyataan BMKG pada 8 Desember lalu, yang menyatakan bahwa pada daerah pusat gempa Cianjur telah ditemukan wilayah patahan atau sesar baru yaitu yang saat ini disebut sebagai Sesar Cugenang, dan saat ini masuk dalam daftar sesar aktif bersama dengan Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang.
Pada peta zona patahan aktif tersebut sedikitnya ada 9 Desa yang harus direlokasi, hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila suatu saat kembali terjadi gempa, agar dapat meminimalisir korban jiwa maupun kerugian secara materil. Namun daerah tersebut menurut  BMKG masih dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, konservasi ataupun daerah resapan air, sehingga masih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Menurut  informasi terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur,  saat ini status tanggap darurat bencana telah usai per tanggal 20 Desember 2022 kemarin, dan akan beralih pada masa pemulihan dimulai pada tanggal 21 Desember 2022.Â
Pada masa pemulihan akan dimulai dengan sosialisasi kepada pengungsi yang terdampak kerusakan properti ringan untuk dapat kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas secara normal kembali, sementara untuk yang mengalami kerusakan properti berat masih dapat bertahan di pengungsian khusus yang disediakan pemerintah sambil menunggu proyek pembangunan Rumah  Instan Sederhana Sehat dari kementerian PUPR sebagai ganti rugi pemerintah dari kerusakan materil yang dirasakan masyarakat serta sebagai pelaksanaan relokasi di zona patahan aktif.
Kemudian Pemerintah daerah menargetkan semua sektor yang terdampak gempa  bisa segera pulih di akhir tahun ini agar semua masyarakat dapat nyaman beraktivitas  seperti semula, mengingat saat ini sudah masuk minggu natal dan tahun baru. serta pemulihan dari dampak psikis yang dirasakan dari korban gempa juga tetap di galakan oleh para relawan gempa mengingat peristiwa ini berdampak secara fisik dan psikis utamanya anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H