Mohon tunggu...
Tsabitah Syahla El Mustopa
Tsabitah Syahla El Mustopa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo aku Bita, aku suka baca buku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Fiksi Sejarah dalam Menceritakan Kembali Masa Lalu

25 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 25 Desember 2024   18:31 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Reynold (2006:20) yang dikutip dalam Kurniawan (2017) novel sejarah atau fiksi sejarah dapat digunakan untuk meningkatkan budaya narasi dan literasi. Fiksi sejarah juga bisa menumbuhkan dan rasa empati yang lebih para pembaca dalam memahami pengalaman orang-orang yang terlibat serta dampak yang disebabkan peristiwa besar seperti penjajahan, revolusi sosial, perang, dan lainnya. Selain itu, membaca fiksi sejarah bisa melatih untuk berpikir kritis karena pembaca bukan hanya membaca tetapi menganalisis juga mempertanyakan berbagai persfektif dalam peristiwa yang terjadi.

Meskipun demikian kita tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada fiksi sejarah dalam mempelajari sejarah, tetap harus didampingi dengan informasi yang faktual untuk mendukung dan melengkapi apa yang kita dapatkan dalam fiksi sejarah. Sejarah dan fiksi Sejarah tentu saja memang berbeda, tapi keduanya memiliki keterkaitan yang kuat. Menurut Cohen (2004:317) yang dikutip dari Kurniawan (2017) sejarah tidak akan pernah bisa ditulis tanpa bantuan imajinasi. Karena itulah fiksi sejarah dapat menjadi alternatif yang efektif untuk memperkenalkan sejarah kepada masyarakat luas, selain buku teks sejarah.

Kesimpulan

Fiksi sejarah memiliki peran yang signifikan dalam menceritakan kembali masa lalu dengan cara yang lebih hidup, emosional, dan mudah dipahami. Melalui penggabungan fakta sejarah dengan elemen imajinatif, fiksi sejarah memungkinkan pembaca untuk merasakan peristiwa sejarah secara lebih mendalam, serta membuka perspektif baru yang sering terlewatkan dalam catatan sejarah resmi. Fiksi sejarah juga berfungsi sebagai sarana pendidikan yang menarik, memudahkan pembaca untuk memahami sejarah dan menumbuhkan empati terhadap pengalaman orang-orang yang terlibat dalam peristiwa besar. Meskipun demikian, fiksi sejarah perlu dilengkapi dengan informasi faktual agar pemahaman sejarah menjadi lebih akurat. Sebagai alternatif dalam mempelajari sejarah, fiksi sejarah dapat memperkenalkan masa lalu dengan cara yang menyentuh, sekaligus melatih pembaca untuk berpikir kritis dan reflektif.

Sumber Gambar: Pinterest

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun