Peristiwa ini merupakan ibrah atau pelajaran untuk menjadi bahan renungan. Walaupun sebagian orang masih memperdebatkan sebab dianggap bertentangan dengan akal sehingga sulit membedakan antara rasional dan irasional dengan yang supranatural.
Ibrah yang dapat dipetik dari kisah ini adalah, manusia harus bersyukur atas anugerah yang telah diberikan kepadanya. Rasa syukur itu dalam bentuk salat (menyembah Allah), Sang Maha Pencipta.
Namun terkadang manusia masih juga lalai dalam melakukan perintah salat padahal Allah SWT., telah memberikan kemudahan dengan mempersingkat salat menjadi lima waktu, bahkan musafir diberikan discount untuk bisa menjamak (menggabungkan salatnya), atau orang yang sakit diberi kemudahan dengan melakukan sambil duduk atau berbaring.
.
Refetensi:
- Sejarah Hidup Muhammad-Muhammad Husain Haekal, terj. Ali Audah, penerbit: Litera AntarNusa
- Sirah Nabawiyah- Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury, terj. Kathur Suhardi, penerbit: Pustaka Al-Kausar, 1997
- Agus Mustofa ,bukTerpesesona di Sidratul Mnutaha, Agus Mustofa, 2008
- Tafsir Ilmi (Science dalam perspektif Al-Qur’an dan Sains)-Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI denagn LIPI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H