Â
Yang jadi pemimpin juga begitu, harusnya seneng kalo dikritik rakyatnya. Seneng karena diingatkan bahwa kebijakan yang salah justru menyengsarakan rakyat.
Â
Seperti halnya tarih Khalifah Umar bin Khattab nalikone diangkat jadi Pemimpin. " Tebas leherku! Jika aku tidak Amanah dalam memimpin."
Â
===
Kalo ada yang bertanya: " Lho berarti sampean terima kalo Natuna dicaplok China? "
sy pribadi juga MENOLAK. Tapi sebagai rakyat Biasa, bisa apa saya? Hehehe kita tahu selalu ada 1000 alasan untuk pembenaran setiap kebijakan Pemerintah.
Â
Dan kalo ada yang bertanya lagi: "Berarti kalo kita ngutangi seseorang, kita boleh dong mengacak-acak rumahnya?"
Nah, silahkan tanyakan hal ini ke Pak Jokowi sebagai Bapaknya Indonesia. Apa beliau rela dan ikhlas rumahnya diacak-acak? Beranikah Beliau berdiri dengan kaki sendiri kemudian nyeramahi Tiongkok: "Saya memang punya hutang, tapi anda jangan seenaknya sendiri!"