Studi Literatur Permasalahan pada Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19
Oleh: Try Gunawan Zebua
Gunungsitoli, 17 Agustus 2021
Pada masa kini (tepatnya pada tahun 2021), bangsa kita Indonesia sedang mengalami masa pandemi yang bahkan dialami juga oleh hampir seluruh bangsa di dunia sejak tahun 2019. Bukan hanya tahun ini (tahun 2021) saja masa susah atau bahaya ini (masa pandemi) dialami oleh bangsa kita Indonesia, melainkan dimulai dari semenjak tahun 2020.
Dimana kasus pertama terjadi pada tanggal 2 Maret 2020 dimana terjadi sebanyak 2 kasus pada saat itu (Santoso, Pitoyo, dkk., dalam Hadiprasetyo, Exacta, & Maharani, 2020:7). Jika kita menghitung mulai dari bulan Maret 2020 sampai bulan Agustus 2021, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa masa sulit (masa pandemi) ini telah dialami oleh Bangsa kita selama 1 tahun lebih 5 bulan, atau dengan kata lain bangsa kita mengalami masa sulit (masa pandemi) ini lebih dari 1 tahun.
Hal tersebut sama dengan perhitungan dimana, dalam 1 bulan lagi sudah 1,5 tahun masa Pandemi ini dialami oleh Bangsa kita Indonesia. Itu bukan suatu masa yang sangat cepat sekali, melainkan suatu masa yang lama atau panjang kendatipun cuma 1 tahun, tetapi sepanjang 1 tahun atau lebih itu kita bisa melakukan banyak hal.
Selain itu selama 1 tahun lebih itu, telah banyak memakan korban jiwa yang dari hari ke hari kian bertambah saja.
Sedangkan untuk tingkat dunia (Internasional), masa pandemi ini telah terjadi sejak tahun 2019 atau dengan kata lain baru terjadi di Indonesia masa pandemi ini setelah beberapa bulan kedepannya setelah terjadi di Cina (Negara Pertama yang mengalami Pandemi).
Dimana menurut Lee (Setyorini, 2020:95; Wulan, Rosita, & Nopriana, 2021:51) serta Menurut Supriatna, Yunus & Rezki (Wulan, Rosita, & Nopriana, 2021:51) pandemi ini bermula atau berasal dari kota Wuhan di Cina yang terjadi mulai sejak Desember 2019. Hal tersebut berarti bahwa Pandemi ini terjadi di Indonesia 4 bulan setelah terjadi di Cina (Desember 2020, Januari 2021, Februari 2021, dan Maret 2021).
Pandemi ini ditimbulkan oleh virus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respisatory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (Sarah, Marnita, & Rahma, 2020:35; Hadiprasetyo, Exacta, & Maharani, 2020:7). Virus ini sangat mudah sekali menyebar kepada siapa saja tanpa terkecuali (baik itu anak-anak, remaja, orang tua, dan bahkan hingga ke lansia) dan pandemi ini sebagian besar telah terjadi di beberapa bangsa di dunia, sehingga pandemi ini masuk dalam musibah dunia atau pandemi global (Wulan, Rosita, & Nopriana, 2021:52; Sarah, Marnita, & Rahma, 2020:35; Setyorini, 2020:95; Tambunan & Siagian, 2020:372; Hadiprasetyo, Exacta, & Maharani, 2020:7).
Covid-19 telah mempengaruhi berbagai aspek bidang kehidupan pada masa kini di Bangsa kita Indonesia. Mulai dari bidang ekonomi, kebudayaan, politik, dan lain-lain sebagainya. Mempengaruhi bidang ekonomi dimana pada masa pandemi ini beberapa daerah harus lockdown (ditutup sementara dari orang yang keluar atau masuk ke dalam daerah tersebut) atau bahkan pemerintah mewajibkan kita untuk melakukan Sosial Distancing (pembatasan jarak) supaya bisa menekan jumlah kasus dan bahkan penyebaran Covid-19.
Dengan melakukan hal tersebut, orang-orang atau masyarakat tidak bisa keluar rumah dan bahkan harus menjaga jarak jika berpergian ke pasar untuk membeli sejumlah bahan kebutuhan pokok. Sehingga dapat kita simpulkan akan mempengaruhi bidang ekonomi di Bangsa kita. Begitu juga bidang lain seperti kebudayaan, politik, dan lain-lain sebagainya. Selain itu, pemerintah mewajibkan kita melakukan 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan), namun ada juga terdengar yang mengatakan atau menambahkan 3M tersebut menjadi 5M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, serta Mengurangi Mobilitas dan Interaksi).
Akibat dari semakin melonjaknya angka kasus Covid-19 di Bangsa kita Indonesia, bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan untuk terjadinya PPKM atau singkatan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sejak bulan Juli.
Pada awalnya PPKM berlaku hanya di pulau Jawa dan Bali, kemudian di perluas di berbagai wilayah lain di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Utara. PPKM pada awalnya dibatasi hanya sampai tanggal 20 Juli 2021, namun sekarang telah diperpanjang sampai tanggal 23 Agustus 2021.
PPKM tersebut membatasi jumlah orang yang makan di suatu rumah makan tertentu, membatasi waktu jualan para penjual dimanapun, melarang adanya pesta, atau kerumunan yang lainnya.
Salah satu bidang yang sangat penting atau berguna sekali yang telah dipengaruhi oleh Covid-19 adalah bidang Pendidikan. Dimana bidang Pendidikan ini mempengaruhi bidang lain dan menentukan kemajuan suatu bangsa atau tidak. Dimana dengan semakin majunya dunia Pendidikan suatu bangsa, akan mengakibatkan semakin maju pula suatu bangsa.
Hal tersebut karena bangsa tersebut terbebas dari kebodohan yang dapat mempengaruhi kehidupan bangsa tersebut. Dalam dunia Pendidikan, pemerintah kita di Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3 tahun 2020 (Duri, Tupen, & Mei, 2021:2; Sari & Gaelogy, 2020:59; Wulan, Rosita, & Nopriana, 2021:52) dan Surat Edaran Nomor 2 tahun 2020 (Sari & Gaelogy, 2020:59; Wulan, Rosita, & Nopriana, 2021:52) tentang pencegahan Covid-19 pada satuan Pendidikan dimana Surat Edaran tersebut menyatakan bahwa sekolah dan perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia diliburkan.
Kemudian pada perkembangannya pemerintah kita mengizinkan sekolah dibuka dengan berbagai persyaratan atau pertimbangan, dimana baru dibuka jika termasuk ke dalam daerah zona hijau, sekolah memperketat protokol Kesehatan (3M), dan apabila orang tua mengizinkan anaknya bersekolah maka boleh bersekolah sedangkan jika tidak diizinkan oleh orang tua maka anak tersebut tidak boleh bersekolah (tidak dipaksa sama sekali).
Akibat yang ditimbulkan dari penutupan sementara Lembaga Pendidikan adalah pada jutaan pelajar yang ada di dunia, tidak terkecuali di Indonesia (Aji dalam Rasilah, Dahlan, & Sudirman, 2020:171). Dimana berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang dilansir bahwa sekitar 300 juta siswa terganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh dunia dan hak-hak Pendidikan terancam tidak didapatkan karena penyebaran Covid-19 (Erni, Vebrianto, & Miski, 2020:2).
Pada saat ini dan bahkan pada saat sebelumnya, akibat dari pandemi Covid-19 ini pembelajaran di Sekolah dilakukan secara daring atau dalam jaringan, dimana pembelajaran bukan lagi dilakukan dengan bertatap muka secara langsung, melainkan menggunakan berbagai media seperti zoom, whattsapp, dan berbagai aplikasi lainnya. Lantas, apa sajakah permasalahan yang ditemui selama pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19 di bangsa kita Indonesia? Jawaban dari pertanyaan tersebut penulis mencoba menjawan dari berbagai literatur berbahasa Indonesia yang penulis temukan melalui mesin pencari Google.
Permasalahan-permasalah tersebut, yaitu:
Sebagian siswa tidak memiliki smartphone (Hp),
Jaringan tidak memadai atau mendukung,
Keterbatasan kuota internet atau pulsa data karena mahal,
Bahan materi yang belum bisa disampaikan secara penuh setiap pertemuan,
Minimnya sarana media pendukung dalam aktivitas belajar secara daring,
Sulitnya mengontrol aktivitas kegiatan belajar,
Banyaknya tugas yang diberikan pada siswa,
Siswa tidak mengerti penjelasan dan pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru,
Siswa atau mahasiswa kurang memahami materi yang diberikan guru atau dosen,
Kurang maksimalnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa,
Akses Internet yang terbatas,
Adanya pekerjaan tambahan untuk orang tua dalam mendampingi anak-anaknya belajar,
Komunikasi dan Sosialisasi antara siswa yang menurun,
Guru dan orangtua menjadi berkurang interaksinya,
Jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah setiap waktu,
Tidak terbiasanya dengan pembelajaran online,
Siswa tidak merasa termotivasi untuk belajar,
Kesulitan membagi waktu,
Keadaan rumah tidak kondusif,
Terbatasnya bentuk materi yang diberikan,
Siswa saat pembelajaran daring bisa sambil makan, menonton TV, rebahan dan santai, dan
Memori HP penuh.
Daftar Pustaka
Aji, Rizqon Halal Syah. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. SALAM: Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, (online), (http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/15314/0), diakses 26 Mei 2021.
Aminullah, dkk., (2021). Proses Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid 19 (Studi Pelaksanaan PLP Dasar). Maspul: Journal of Community Empowement, (online), (https://ummaspul.e-journal.id/pengabdian/article/view/1307), diakses 26 Mei 2021.
Annur, Muhammad Firman dan Hermansyah. (2020). Analisis Kesulitan Mahasiswa Pendidikan Matematika dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19. Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan, (online), (https://journal.ummat.ac.id/index.php/paedagoria/article/view/2544), diakses 26 Mei 2021.
Baety, Dwinda Nur dan Munandar, Dadang Rahman. (2021). Analisis Efektifitas Pembelajaran Daring dalam Menghadapi Wabah Pandemi Covid-19. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, (online), (https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/476), diakses 26 Mei 2021.
Duri, Y.W. Tupen, S.N. & Mei, M.F. (2021). Identifikasi Pembelajaran Matematika dimasa Pandemi Covid-19 pada SMP Negeri Sokoria. JUPIKA Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Flores, (online), (http://uniflor.ac.id/e-journal/index.php/jupika/article/view/884/822), diakses 26 Mei 2021.
Erni, S. Vebrianto, R. & Miski, C.R. (2020). Refleksi Proses Pembelajaran Guru MTs dimasa Pandemi Covid 19 di Pekanbaru: Dampak dan Solusi. BEDELAU Journal of Education and Learning, (online), (https://ejournal.anotero.org/index.php/bedelau/article/view/1), diakses 26 Mei 2021.
Fadilla, Annisa Nurul, Relawati, Ayu Suci, dan Ratnaningsih, Nani. (2021). Problematika Pembelajaran Matematika Daring di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Jendela Pendidikan, (online), (https://www.ejournal.jendelaedukasi.id/index.php/JJP/article/view/6), diakses 26 Mei 2021.
Fauzy, Alwan, dan Nurfauziah, Puji. (2021). Kesulitan Pembelajaran Daring Matematika pada masa Pandemi Covid-19 di SMP Muslimin Cililin. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, (online), (https://www.researchgate.net/publication/350607902_Kesulitan_Pembelajaran_Daring_Matematika_Pada_Masa_Pandemi_COVID-19_di_SMP_Muslimin_Cililin), diakses 26 Mei 2021.
Hadiprasetyo, K. Exacta, A.P. & Maharani, A. (2020). Analisis Kesulitan Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika dengan Pembelajaran dalam Jaringan (Daring) Selama Masa Darurat Covid-19 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngadirojo Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Pendidikan, Sains, Sosial, dan Agama, (online), (https://jurnal.radenwijaya.ac.id/index.php/PSSA/article/view/182/180), diakses 26 Mei 2021.
Megawanti, Priarti, Megawati, Erna, dan Nurkhafifah, Siti. (2020). Persepsi Peserta Didik terhadap PJJ pada masa Pandemi Covid 19. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, (online), (https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor/article/view/6411), diakses 26 Mei 2021.
Ningsih, Sulia. (2020). Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19. JINOTEP: Jurnal Inovasi Teknologi Pembelajaran, (online), (http://journal2.um.ac.id/index.php/jinotep/article/view/15450), diakses 26 Mei 2021.
Rasilah. Dahlan, J.A. & Sudirman. (2020). Pembelajaran Matematika Berbasis Google Classroom saat Pandemi Covid 19 dan Dampaknya Terhadap Partisipasi Peserta Didik. Gema Wiralodra, (online), (https://gemawiralodra.unwir.ac.id/index.php/gemawiralodra/article/view/121), diakses 26 Mei 2021.
Sakti, Genta dan Sulung, Neila. (2020). Analisis Pembelajaran di masa Pandemik Covid 19 (Literatur Review). Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problem Kesehatan, (online), (http://ejournal.lldikti10.id/index.php/endurance/article/view/5553), diakses 26 Mei 2021.s
Sarah, W. Marnita & Rahma. (2020). Pengaruh Wabah Covid-19 terhadap Aktivitas Belajar Siswa SMP di Peureulak Barat. JEMAS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, (online), (http://journal.umuslim.ac.id/index.php/jemas/article/view/52), diakses 26 Mei 2021.
Sari, K.M.K. & Gaelogy M.O. (2020). Proses Pembelajaran Matematika pada masa Pandemi Covid-19 di SMP Katolik Don Bosco Tolitoli. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), (https://ojs.umada.ac.id/index.php/nusantara_umada/article/view/132), diakses 26 Mei 2021.
Setyorini, I. (2020). Pandemi Covid-19 dan Online Learning : Apakah Berpengaruh terhadap Proses Pembelajaran pada Kurikulum 13?. JIEMAR: Journal of Industrial Engineering & Management Research, (online), (https://jiemar.org/index.php/jiemar/article/view/31), diakses 26 Mei 2021.
Tambunan, N. & Siagian, I. (2020). Analisis Lingkungan Belajar dan Aktivitas Belajar Daring Siswa SMP pada Masa Pandemi Covid-19. Seminar Nasional dan Diskusi Panel Pendidikan Matematika, 2020, (pp.371-382). Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Turmuzi, Muhammad, dkk., (2021). Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Secara Online (E-Learning) Selama Masa Pandemi Covid-19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), (https://ejournal.uinib.ac.id/artikel/download), diakses 26 Mei 2021.
Wulan, D.R. Rosita, C.D. & Nopriana, T. (2021). Kondisi Psikologi Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika pada Masa Pandemi Covid-19. JNPM Jurnal Nasional Pendidikan Matematika, (online), (http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/JNPM/article/view/4392), diakses 26 Mei 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H