Mohon tunggu...
Irma Mandaka
Irma Mandaka Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Emak-emak yang masih belajar menulis dan membaca

simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buruk Wacana, Poligami Dicela

15 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 15 Oktober 2021   13:39 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Facebooker perempuan meradang. Tak terima dan protes atas isi satu postingan tentang alasan suami berselingkuh. "Postingan ini seakan-akan mengarah wanita yang salah." Tulis seorang komentator. "Alasan!!! Intinya, laki-laki yang paham agama akan membimbing istrinya, bukan cari alasan pembenaran untuk selingkuh!" tulis yang lain lebih keras.

Postingan yang diunggah pada 23 September 2021 itu disukai oleh hampir 2000 orang. Ratusan komentar didominasi oleh muslimah. Mereka mengungkapkan kekecewaan, kekesalan dan ketersinggungan. Ada juga yang berkomentar dengan halus untuk tabayyun dan ber-husnudzan. 

Mengingat pemilik akun adalah seorang ustadz yang dikenal sebagai penulis, konselor dan trainer rumah tangga dan keluarga. Biasanya, Pak Ustadz selalu memposting tentang kiat-kiat membangun keluarga yang harmonis dan islami.

Berselingkuh tentu berbeda dengan ta'addud atau poligami dalam Islam. Berselingkuh adalah dosa. Poligami adalah ibadah. Alternatif yang berfungsi sebagai pintu darurat bagi seorang suami yang membutuhkan dan mampu berlaku adil, untuk menikah kembali dengan syarat dan alasan yang dibenarkan oleh Islam.

Realitasnya, alasan seorang suami berselingkuh maupun berpoligami bisa jadi sama. Seperti isi postingan Pak Ustadz tersebut, yang berdasarkan hasil sebuah penelitian. Mengutip  Garry Neuman, seorang konselor pernikahan, yang mengatakan bahwa  92% dari suami- suami yang berselingkuh alasannya karena merasa lemah di rumah

Suami merasa tidak berdaya menghadapi tipe istri yang dominan dan suka mengatur. Rasa tertekan dapat diperparah apabila secara ekonomi suami juga lemah. 

Ia merasa perlu menemukan perempuan lain yang bisa memberikan posisi kuat pada dirinya. Sehingga ia menjadi sangat berarti dan berharga bersama perempuan atau istri yang lain itu.

Alasan tersebut tentu tidak termasuk ke dalam alasan yang dibenarkan oleh Islam. Namun apapun alasan seseorang berpoligami, itu adalah pilihan dan keputusannya sendiri. Publik tak pernah tahu, apa alasan da'i kondang yang sering  membahas tentang menjaga hati itu ketika melakukan poligami. 

Bagaimanapun, hal itu tetap mengundang kontroversi. Bahkan sempat mengakibatkan lunturnya kepercayaan jama'ahnya, terutama dari kalangan ibu-ibu.

Setelah peristiwa itu, kajiannya seringkali berkisar tentang membebaskan hati dari keterkaitan dengan apapun dan siapapun. Tentang urgensi ikhlas dalam menerima taqdir Allah. Ridha terhadap taqdir Allah. Juga tentang pentingnya bersyukur. 

Tiga anasir diantara yang berkaitan dengan kadar iman seseorang. Juga pesan-pesan agar tidak kufur nikmat. Sebuah stigma yang sangat berat bila disematkan kepada seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun