Dan layaknya artis biasanya ada event meet & greet yang diadakan oleh artis tiktok tersebut. Dan tiktok ini menjadi budaya populer sekarang karena memang peminatnya di Indonesia sendiri banyak. Bahkan dimana yang sebelumnya wanita berjilbab identik dengan menutup diri pada era sekarang banyak hijaber yang bermain tiktok.
Tiktok yang merupakan budaya kapitalisme yang dapat dinikmati oleh semua orang. Dimana lewat challenge-challenge dan fitur yang ditawarkan membuat penggunanya juga semakin banyak. Dan hal ini menjadikan keuntungan bagi prmbuatnya.Hal ini bisa menjadi budaya populer karena khalayak massa melihat apa yang dilakukan orang di tiktok tersebut melalui media sosial hal ini lalu membentuk rasa kagum pada seseorang tersebut.
Dan hal ini memotivasinya untuk melakukan challenge tersebut dan hal itu berlanjut terus hingga akhirnya nanti menemukan challenge-challenge baru. Karena memang budaya kapitalisme kitadiajak terus dan terus menikmati apa yang ada di tiktok dan fitur yang ada.Â
Tiktok yang merupakan sarana untuk melihat cewek-cewek cantik ataupun cowok-cowok ganteng membuat peminatnya pun semakin menjadi-jadi. Tiktok yang merupakan budaya populer yang menjadi konsumsi massa sekarang membuat tiktok dijadikan ajang untuk panjat sosial. Hal ini di karenakan memang tujuan pengguna tersebut mencari sensasi yang kemudian dijual ke publik melalui media sosialnya sehingga dia mendapatkan follower banyak.Â
Dan biasanya sensasi yang dijual dan disuguhkan kepada publik adalah hal-hal yang sedikit mengandung unsur pornografi didalamnya dan biasanya pelakunya adalah perempuan. Dimana biasanya perempuan-perempuan tersebut menggunakan kemolekan tubuhnya untuk mencari perhatian dari laki-laki, hal ini bertujuan mencari follower bagi yang melihat videonya. Sehingga jika followernya banyak akan mendapatkan endorsement dari suatu produk yang kemudian dia mendapat fee dari endorsement tersebut. Hal itu juga semakin banyak di tiru. Sehingga hal ini menjadi konsumsi public yang kemudian dapat dikomoditaskan.
Baca Juga: "TikTok Do Your Magic", Apakah Benar TikTok Memberi Keajaiban?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H