Dalam perihal ini, Wael Ahmed menyebut bahwa Jannah Firdaus merupakan korban dari pihak hotel serta bukan kesalahan dari pihak Jannah Firdaus. Namun jannah firdaus akan tetap berikan hak para Jamaah meski kita rugi banyak. Dari 3000 Jamaah yang berangkat, dan hanya sekitar 3- 4 Persen yang terdampak permasalahan ini serta akan kita berikan pula hak- hak nya.
"Dan sampai saat ini hotel tidak mengembalikan uang( refund) pada Jannah Firdaus. Jannah Firdaus selalu memperhatikan jamaah dengan menyelasikan permasalahan ini dan Jannah Firdaus memindahkan para jamaah ke hotel lain standard bintang 5 bagi beberapa jamaah yang kamarnya tidak sesuai," tutur Wael Ahmed.
Wael Ahmed juga menyampaikan kalau pihaknya senantiasa memperjuangkan nasib jamaah agar dapat beribadah dengan aman, aman serta khusyu.
"Jannah Firdaus mengalami situasi musibah seperti saat ini, dan saya sebagai CEO Jannah Firdaus follow up seluruhnya dan tidak tinggal diam guna selesaikan semua. Dan saya akan senantiasa berikan yang terbaik kepada tamu- tamu Allah serta ummat muslim", kata Wael Ahmed.
Terkait statment di media dari Asosiasi Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) yang menyatakan jika terdapat 600 jamaah yang jadi korban karna fasilitas hotel yang tidak sesuai, juga Himpuh menyatakan bahwa sudah 3 kali Jannah Firdaus melakukan perihal seperti ini, Wael Ahmed mengatakan jika perihal itu tidak benar serta tidak ada buktinya.
Wael Ahmed menyatakan jika total jamaah yang berada di hotel itu cuma ada sekitar 200 jamaah, begitu juga dengan kamar yang tidak sesuai itu cuma sekitar 20 kamar.
"Pihak Jannah Firdaus sudah datang ke Himpuh penuhi undangan guna klarifikasi, namun statment Himpuh tidak sesuai dengan apa yang kami sampaikan ke pihak Himpuh. Normalnya ialah asosiasi mesti bijak dalam menyatakan suatu mengenai anggotanya serta mesti sesuai fakta. Dan ini juga bukan yang pertama kali Himpuh membuat statement tanpa klarifikasi terlebih dahulu ke pihak Jannah firdaus sebagai anggotanya," kata Wael Ahmed.
Dalam permasalahan ini, Wael Ahmed menjelaskan kalau Jannah Firdaus ialah selaku korban wanprestasi dari hotel Burj Al Jewar, sehingga Travel Jannah Firdaus akan melakukan upaya hukum terhadap hotel tersebut karna telah memberikan kamar hotel yang tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka tunjukkan pada tim disaat survei lokasi yang menyebabkan kerugian besar, baik materil maupun immateril bagi Jannah firdaus.
"Jamaah yang ikut program umroh ramadhan di tahun ini sebagian besar merupakan jamaah yang berangkat di umroh ramadhan tahun lalu bersama Jannah Firdaus serta di tahun ini para jamaah mengajak sanak saudaranya guna berangkat bersama Jannah Firdaus karna mereka ketahui kualitas Jannah Firdaus," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Jannah Firdaus Rahmat Syam menerangkan jika pihak Jannah Firdaus rela berkorban untuk kepentingan jamaah walaupun harus mengeluarkan tambahan biaya.
"Terdapat 20 kamar yang kita pindahkan ke hotel lain, karna juga tidak semua kamar di hotel tersebut yang tidak sesuai, yang tidak sesuai terlihat cuma 20 kamar, Jannah Firdaus alami kerugian besar atas hal itu sekitar 3 milyar, namun karna ingin memberikan yang terbaik terhadap para jamaah dan tamu- tamu Allah sehingga Jannah Firdaus harus membayar lagi guna hotel penggantinya. Juga kita berikan kompensasi iftar serta sahur free untuk semua jamaah yang ada di hotel Burj Al Jewar", kata Rahmat Syam.