Persepsi Public
Setelah didapat persepsi public terhadap sosok yang dipelajari, melakukan reverse capture data ke beberapa tahun sebelumnya, dimana komentar netizen terhadap beberapa iklan, beberapa film hingga video klip yang dibintanginya, menjadi parameter utama.
Seberapa melekatnya sosok talent dimata public akan brand yang dibawakannya, contoh : Igor saykoji yang terkenal akan lagunya yang berjudul online, dan membintangi iklan im3, sehingga netizen saat mengingat Igor Saykoji, mengingat lagu dan iklan yang dibintanginya.
Sehingga, jika kelak suatu product akan memakai jasa Igor Saykoji, dapat menggunakan tema yang relative sama seperti Igor Saykoji saat membawakan iklan produk SIAPNGE.COM, jika tema berbeda, maka dibutuhkan riset kembali mengenai preferensi konsumen terhadap produk yang akan dibawakan oleh Igor Saykoji, sosok yang dikenal sebagai penyanyi,pemain film yang eksis dengan hal-hal kekinian dan teknologi.
Jika talent pernah membawakan suatu product, dapat diterapkan juga konsep iklan yang akan dibawakannya, contoh : Anggun yang pernah berhasil membawakan iklan Pantene, sangat cocok membawakan produk serupa, kesehatan rambut atau kecantikan.
Jika talent belum pernah membawakan iklan, pengumpulan data dari netizen dapat dipakai seperti kepribadian,karakter pembawaan suatu produk hingga bakat atau atribut apa yang melekat, sehingga dapat dicocokkan, dengan konsep iklan yang akan dibawakannya.
Contoh : Cinta Laura yang memiliki kesamaan linear sebagai penyanyi dan pemain sinetron dengan Isyana Sarasvati, sehingga digunakan juga oleh JD.id untuk menjadi brand ambassadornya dengan konsep yang sedikit berbeda, dimana saat tokopedia pertama kali menggunakan jasa Isyana Sarasvati pada 2015 silam.
Rekomendasi Talent
Setelah semua data dikumpulkan, diurai dan dianalisa, sesuai keberhasilannya waktu-waktu sebelumnya, sesuai karakter pembawaannya, circlenya,hingga hobbynya, maka dapat disimpulkan bagaimana konsep yang pas untuk dibawakan pada talent.
Sehingga strategi keberhasilan talent yang akan membawa product dapat di custom sesuai merk product, target pasar dan cara talent membawakan product, menyesuaikan karakteristik produk dan pengemasannya.
Kesimpulan
Tidak harus talent yang Famous yang berhasil membawakan suatu product, meskipun rumus keberhasilan talent yang membawakan product adalah kemelekatan persepsi public terhadap talent akan productnya.
Terdapat pula metode brand yang men-deliver talent atau saling men-deliver secara bersamaan namun tetap mendapat tempat di hati public, seperti Iklan Djarum 76 yang terkenal dengan jargon "wani piro".
Jika dengan konsep iklan yang menarik, eksistensi, frekuensi kehadiran sosok dengan karakter khasnya, maka keberhasilan talent dan brand atas persepsi public dapat membuahkan hasil, konsep seperti ini sangat cocok bagi produk yang telah memiliki pasar namun relative sedikit, dalam proses ekspansi pasar dengan biaya yang relative ekonomis.