Mohon tunggu...
Creativauz
Creativauz Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Blogger

Jasa SEO dan digital marketing

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Memilih Brand Ambassador atau KOL untuk Iklan atau Campaign

4 Mei 2022   17:33 Diperbarui: 4 Mei 2022   20:09 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam operasional digital marketing juga brand activation ataupun digital campaign, proses pemilihan brand ambassador sangatlah penting, karenanya dengan ini brand ambassador diharapkan dapat membawa produk kita dengan baik ke pasar, alih-alih talent tersebut yang membawa produk, malah kita sebagai brand yang membuatnya terkenal, sedangkan produk kita ?
tidak tersampaikan dengan baik.

Tentu ini diluar ekspektasi, seberapa berhasilnya produk kita dibawakan oleh talent adalah, jika kita melihat sosok terkenal tersebut di media atau papan reklame pinggir jalan, meskipun sedang tidak mengkampanyekan produk kita, tentu harapannya adalah orang lain mengingat produk kita saat melihat sosoknya.

Contoh, apa yang anda pikirkan saat kita sebut Anggun ? kebanyakan menjawab Pantene, begitupun saat kita sebut brand semisal Lifebuoy, kebanyakan teringat Christian dan Titi kamal istrinya, which is, kedua pihak ini berhasil men-deliver produk yang di iklankannya.

Namun jika kita sebut, sosok artis namun kita lupa produk yang pernah diiklankannya sedangkan dia sangat banyak mengiklankan suatu produk, saat kita cari google dengan kata kunci iklan nama artis. Bisa dibilang artis ini tidak berhasil sebagai brand ambassador, tentunya terdapat banyak faktornya.

Seperti jam tayang iklannya, pembawaaan karakternya yang kurang cocok dengan produknya, konsep iklannya, sampai nilai kontraknya yang dalam jangka waktu yang relatif singkat, maka untuk mensiasati ini semua, penulis akan sharing akan hal ini cara memilih brand ambassador atau influencer untuk iklan atau campaign, caranya adalah.

Scrapping
Cara paling mudah adalah menggunakan API twitter untuk memantau sentiment dan persepsi netizen di twitter mengenai sosok yang diteliti, dengan metode web scrapping untuk collect data di platform selain twitter: situs berita, youtube comment, tiktok comment, facebook, instagram, wikipedia dll.

Termasuk mengenai persepsi public terhadap sosok yang diteliti, awal karir, factor yang membuatnya dikenal public, hingga kontroversinya, jika diperlukan menggunakan data mining, sedikit berbeda dari web scrapping, namun pengolahannya menggunakan teknik supervised dan unsupervised learning algorithm, merupakan salah satu teknik dari Machine Learning, dengan library tensorflow, memakai Elastic Computing AWS.

Tidak harus memiliki keterampilan pemrograman atau data science,semua hal diatas bisa diakomodir dengan beberapa tools yang banyak menjual layanan secara SAAS (Software as a service).

Sentiment Analysis
Memastikan lebih banyak sentiment positif daripada sentiment negative terhadap talent yang akan dipilih, Mempelajari word construction atau word cloud tentang talent yang diteliti, contoh : word cloud Chicco jerikho

Contoh dari word cloud dapat dipelajari, bahwa Chicco dan Mischa Chandrawinata sedang menjadi perbincangan, Chicco dikenal karena Sinetron yang dibintanginya, Chicco syuting, jika dicocokkan dengan data yang di collect, chicco sedang diberitakan mengenai pengalaman syuting film terbarunya, namun datanya masih ter capture, sejak diberitakan beberapa bulan lalu, sehingga dapat disimpulkan bahwa film Chicco kerap menjadi bahan pembicaraan.

Rating Talent
Mempelajari rating talent dalam peran yang dibawakannya, seberapa sering dibicarakan oleh netizen, prestasi yang diraihnya, menggunakan teknik Conjoint Analysis, yang sering digunakan untuk meneliti preferensi konsumen terhadap sebuah produk barang ataupun jasa dengan beberapa factor, yaitu harga, merk produk dan jaminan garansi, namun obyek yang digunakan diubah dari produk menjadi talent yang membawa produk, seperti apa preferensi konsumen saat melihat suatu produk apabila yang membawakan adalah sosok X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun