Mohon tunggu...
Triyono Tanasia
Triyono Tanasia Mohon Tunggu... Guru - Coram deo

Jadilah garam dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nuclear Goes to School SD Erenos

6 Februari 2020   22:04 Diperbarui: 6 Februari 2020   22:41 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara nuklir, Apakah yang kita pikirkan?

Dulu kita mengenal nuklir sebagai teknologi yang sangat berbahaya, menimbulkan trauma yang mengingatkan  peritiwa tanggal 6 dan 9 Agustus 1945  dimana tentara Sekutu telah menghancurkan  dua kota di Jepang yaitu kota Hiroshima dan Nagasaki. 

Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi  yang semakin maju, ternyata nuklir telah berkembang menjadi  teknologi yang sangat berguna  dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Pada tahun Pelajaran 2019-2020 jenjang SD, SMP dan SMA Erenos memiliki kesempatan mendapat kunjungan Nuclear Goes To  School. Melalui kerjasama ini telah menghasilkan berbagai pengalaman positif guru dan siswa dalam mengembangkan wawasan ilmu, teknologi  maupun sains.

dokpri
dokpri
Pengalaman  Pertama Seorang Anak Mengenal Batang Padi

Nasi beras adalah salah satu jenis makanan pokok yang sudah umum bagi masyarakat Indonesia. Beras bisa dijumpai di pasar atau bahkan ibu sedang membeli dan mencuci beras setiap hari.  Walaupun setip hari biasa melihat beras, makan nasi beras tetapi ternyata belum semua anak  tahu seperti apa bentuknya pohon padi  itu.

Dalam acara Nuclear Goes To  School di SD Erenos tanggal 6 Februari 2020 seorang instruktur dari  BATAN bertanya kepada siswa  SD kelas 1-3 demikian, "siapakah hari ini yang sudah makan  nasi ?" hampir semuanya menjawab, " saya ". Singkat cerita semuanya telah tahu beras, dan nasi. Pertanyaan dilanjutkan, "siapakah yang sudah tahu, atau pernah melihat tanaman yang bisa menghasilkan beras dan nasi ?"

Anak-anak semuanya terdiam dalam beberapa menit, pertanyaan itu diulangi lagi, siapakah yang sudah tahu, atau pernah melihat tanaman yang bisa menghasilkan beras dan nasi ?, yang pernah melihat silahkan angkat tangan". 

Anak-anak saling memandang, tiba-tiba instruktur menunjukan sebungkus gabah kering dan disampinya sudah disiapkan media pot yang sudah ditanami dengan padi. Instruktur melanjutkan ertanyaannya, "siapakah yang pernah melihat ini ?" sambil menunjukan sebungkus gabah kering dan pot tanaman padi disampinya. Beta antusiasnya anak-anak memperhatikan pengenalannya tentang padi.

Salah satu tujuan Nuclear Goes To  School adalah untuk menjelaskan tentang manfaat teknologi nuklir dalam bidang pangan, khususnya dalam menciptakan varietas unggul padi melalui penggunaan teknologi mutasi radiasi. Anak-anak di ajak mencoba menanam benih padi berupa gabah pada media tanam, selanjutnya diperlihatkan perbedaan pertumbuhannya.

Sekolah yang baik adalah sekolah yang berusaha mewujudkan Visinya.

Visi sekolah yang baik adalah memiliki pernyataan yang  jelas dan terukur  sehingga menolong guru ,yayasan  selalu mengevaluasi sejauhmana pembelajaran memberikan dampak perkembangan rasa ingin tahu  kebutuhan pengetahuan yang dinamis, kritis sesuai dengan tuntutan zaman. Sekolah yang baik memiliki ciri mengembangkan manusia seutuhnya secara iman dan ilmu pengetahuan yang diharapkan mendatang damai sejahtera bagi dirinya dan lingkungan.

Kemampuan siswa dalam penguasaan pengetahuan, sikap kritis bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan sebuah sekolah.  Pengetahuan yang banyak dan kritis membutuhkan iman sebagai bingkai kebenaran untuk membentuk  sikap dan karakter agar ilmunya sebagai alat untuk memuliakan Tuhan,berguna bagi kelangsungan kehidupan manusia dan sesama.

Kerjasama dan kemitraan dengan lembaga yang berkompeten adalah sebuah tanda dari sekolah yang baik. Sekolah sebagai ladang pembibitan manusia berilmu yang harus dibekali dengan etika, moral, karakter dan perilaku sebagai insan yang berguna. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan pedoman kebenaran tentang maksud dan tujuan Tuhan menciptakan manusia, menciptakan akal budi. 

Penguasaan tenologi tidak mungkin dipisahkan dari Tuhan sebagai sumber kehidupan. Milikilah ilmu padi semakin berisi semakin merunduk yang membuktikan bobot dan kualitas seorang ilmuwan.  Sebuah harapan semoga setiap sekolah adalah persemaian bibit unggul iman, ilmu yang mendatangkan damai sejahtera bagi dirinya dan bagi sesama serta lingkungannya (T4).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun