P : Oh, Ok Dok. (Ngeri juga si Pasien rupanya)
Si Tokek juga pasti mendengar percakapan itu dan percakapan di berita TV. Dan dia terus berbunyi tokek sistemik .. tokek gak sistemik. Sebagai pasien yang butuh ketenangan, segera meminta petugas rumah sakit untuk memindahkan tokek itu.Â
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya petugas rumah sakit datang juga. Tokek masih bisa berbunyi tokek sistemik .. tokek gak sistemik. Sampai akhirnya diambil oleh petugas rumah sakit, suara terakhir yang dikeluarkan oleh tokek adalah : tokek gak sistemik.
Begitu si pasien keluar dari rumah sakit dan sembuh, segera si pasien mendatangi rumah sakit itu dan menanyakan keberadaan tokek ajaib. Alasannya adalah ternyata keputusan politik nya adalah non-sistemik. Keputusan itu sepetinya hanya melihat dari satu sisi dan dalam kondisi semuanya berjalan baik. Padahal pada saat ekonomi meradang hal kecil pun bisa jadi masalah besar. Kalau benar-benar meledak, siapa yang mau mengakui sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan pengambilan keputusan? Pasti semua tiarap.
Si pasien bersikukuh mencari tokek ajaib karena menganggap bahwa tokek ajaib itu adalah peramal hebat seperti Paul si gurita yang pandai meramal hasil pertandingan sepak bola di piala dunia tahun 2010. Nah siapa tahu di piala dunia 2018 di Rusia bisa menghasilkan banyak uang. (Try)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H