Mohon tunggu...
Triyono
Triyono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi murid, belajar sepanjang hayat untuk mencintai kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Cuma Sehelai Rambut ?! Jangan Ngremehin, Bro !

2 Januari 2025   08:32 Diperbarui: 2 Januari 2025   09:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Hari Ke-2 Tahun 2025.

Pagi ini, saya agak santai.Saya duduk depan kaca sambil menyisir rambut, sambil tersenyum dan tiba-tiba pikiran saya melayang ke hal yang sederhana tapi penuh makna: rambut !?. Dan ini yang akan saya bagikan untuk kalian.

 

Rambut ?! Kenapa!?

Iya, rambut ?! . Benda kecil yang menempel di kepala ini ternyata bisa jadi pengingat akan kasih, janji setia, dan pemeliharaan Tuhan yang nggak pernah berhenti.

Seriusan,bro.  Tuhan tuh detail banget ngurusin kita, bahkan rambut di kepala kita saja dihitung! (Matius 10:30, Lukas 12:7). Gila, kan?

Saya jadi ingat waktu anak-anak masih kecil, setiap pagi  saya selalu menyisir rambutnya, membenarkan poni yang suka berantakan, atau mengoleskan minyak biar kelihatan rapi. Nggak cuma menyisir, ada sentuhan kasih yang bikin anak-anaku  merasa aman. Kalau saya pikir-pikir sekarang, itu kayak refleksi banget dari cara Tuhan memelihara kita. Menyisir rambut saja jadi momen kasih sayang.

Tapi yang lebih dalam aku perkatikan sambil bergumam "banyak rambutku banyak yang jatuh dan sudah memutih ". Saya berkomitmen tidak akan mengoles semir hitam, biarlah alamiah.

Rambutku sebagai pengingat kasih sayang Tuhan 

 

Terus saya teringat beberapa ayat-ayat Alkitab yang pernah saya baca tentang rambut sebagai refleksi iman.

  • Ada Ayat Alkitab yang bilang rambut putih itu mahkota yang indah karena didapat di jalan kebenaran (Amsal 16:31).
  • Ini yang lebih mengherankan bahwa Tuhan juga yang menjamin, "Nggak sehelaipun rambutmu bakal hilang" (Lukas 21:18).
  • Pesan Yesaya 46:4 malah lebih dalam lagi, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia, dan sampai rambutmu memutih, Aku menggendong kamu." Rasanya seperti Tuhan berbicara langsung ke hati saya: "Nggak peduli seberapa tua, lemah, atau lusuh kamu nanti, Aku tetap menjagamu."

Sekarang coba deh pikirkan, kalau rambut saja sedetail itu diperhatikan Tuhan, bagaimana dengan hidup kita yang lain? Kadang kita merasa hidup ini kacau, nggak karuan. Tapi kalau rambut kita saja dihitung, yakin deh, nggak ada satu pun bagian hidup kita yang luput dari perhatian-Nya.

Pesan saya untuk kalian sebagai anak muda, saya sadar banget gimana seringnya kita melihat hidup ini seperti lomba mengejar validasi. Gaya rambut harus trendi, pakaian harus up-to-date, feed Instagram harus estetik. Padahal, Tuhan tuh nggak melihat seberapa rapi kepang rambut kita atau mahalnya perhiasan yang kita pakai (1 Petrus 3:3). Yang Tuhan cari adalah hati yang tulus, yang mengerti betapa berharganya kita di mata-Nya. Lebih berharga dari burung pipit yang dikasih makan tiap hari saja (Lukas 12:7). Ya nggak sih?

Buat kamu yang lagi merasa nggak cukup baik, ingat pesan ini: Tuhan nggak cuma menghitung rambut kamu, tapi Dia juga memberikan perhatian penuh untuk segala detail hidup kamu. Jangan takut untuk menjalani hidup dengan percaya diri karena kamu punya Tuhan yang sayang sama kamu, bahkan sampai ke detail yang sekecil rambut.

Dan, jangan lupa untuk selalu bersyukur. Mulai dari hal kecil. Saya sekarang tiap menyisir rambut nggak cuma buat merapikan, tapi juga buat mengingatkan diri saya soal kebaikan Tuhan. Kamu bisa mulai dengan doa kecil pas kamu lagi menyisir atau bercermin, bilang, "Tuhan, terima kasih buat hari ini dan semua detail kecil yang Engkau perhatikan dalam hidup saya."

Mau tahu sedikit kilas balikku ! Thanks God

Tuhan ijinkan saya melewati sakit stroke, lolos dari Covid

Thanks buat kunjungan dan berkat dari sahabat-sahabat 

Kompasiana menjadikan wadah menulis ide

wahhh masih banyak lagi.....

Sambi Nyanyi yuk ... ! Merenungkan rambut dan janji Allah. 

Berikut ini Resapi dan hayati syair lagu "Sampai Memutih Rambutku"  dan kalau kamu belum tahu lagunya, kamu bisa nyanyi dari Youtube, Yuk....go....

Sampai Memutih Rambutku 

Kau s'lalu hadir saat aku rindukanMu
Kau yang s'lalu setia menopangku dengan kasih setia
Memberi aku kekuatan
Ditengah badai yang menakutkan

Sampai memutih rambutku
Kau putuskan aku menutup usiaku
ku kan slalu menyembahMu
O Yesus Tuhanku
ku milikMu s'lamanya bagiMu

Yuk kita jaga dan rapikan rambut sebagai alat kesaksian iman !

Pesan terakhirku. Jadi, rambut itu lebih dari sekadar gaya dan warna . Jangan pergi ke gereja, kesekolah, jalan-lan ke Mall atau kemana saja dengan rambut yang acak dan sembrono ! Ingat rambutmu ! Itu tanda kasih Tuhan yang nyata. Mari kita hargai dan syukuri, sambil terus jadi pribadi yang memuliakan Tuhan lewat hidup kita. Selamat berjuang menjalani  detik-detik dan hari-hari Tahun 2025 Semangat, Sobat  kamu Berharga dimataNya ! .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun