Mohon tunggu...
Triya Shinta Fuad
Triya Shinta Fuad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Seorang mahasiswa aktif Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro. Saya mampu berkomunikasi dengan baik, fast respon, dapat bekerja dalam tim, dan tertarik untuk mengembangkan diri di setiap kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stop Bakar Sampah! Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Galeh 'Menyulap' Sampah Organik menjadi Eco Enzyme

10 Agustus 2023   16:54 Diperbarui: 12 Agustus 2023   12:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan Materi Larutan Eco Enzyme - Dok. pribadi

Galeh, Kecamatan Tangen (30/07/2023) – Sampah merupakah salah satu permasalahan yang tak pernah lepas dalam kehidupan masyarakat. Seiring meningkatnya jumlah populasi penduduk maka akan meningkat pula jumlah limbah organik. Berdasakan data dari daerah yang dihimpun KLHK pada tahun 2022, jumlah timbulan sampah di Indonesia didominasi oleh limbah organik dengan presentase sampah sisa makanan sebesar 41,27%. Tentunya, jika limbah ini tidak dikelola dengan benar akan menghasilkan gas metana yang berkontribusi pada pemanasan global.

Minggu pertama setelah penerjunan, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan kegiatan survei dan menemukan kebiasaan warga yang masih mengelola sampah dengan cara dibakar. Melihat persoalan ini, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Galeh berinisiatif menggelar kegiatan sosialisasi dan praktik pengolahan sampah organik khususnya limbah kulit buah dan sayur menjadi cairan serbaguna eco enzyme yang mana hal ini selaras dengan salah satu tujuan SDGs poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 30 Juli 2023 di RT 04 Dusun Galeh dan dihadiri oleh ibu – ibu PKK. Program pelatihan ini bertujuan agar ibu – ibu di Desa Galeh dapat memanfaatkan limbah organik yang dihasilkan dari limbah rumah tangga terkhusus untuk sayuran dan kulit buah. Salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Triya Shinta Fuad dari prodi Teknik Lingkungan menjelaskan bahwa cairan eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai cairan serbaguna sebagai pembersih lantai, pewangi ruangan, pembersih kamar mandi, dan lainnya. Pembuatan larutan eco enzyme tidak boleh menggunakan sayur atau kulit buah yang sudah busuk karena dapat memengaruhi aroma saat dibuat sebagai pengharum ruangan. 

Praktik Pembuatan Larutan Eco Enzyme - Dok. pribadi
Praktik Pembuatan Larutan Eco Enzyme - Dok. pribadi

Ia juga menjelaskan lebih lanjut proses pembuatan eco enzyme  diawali dengan pengumpulan limbah organik seberti kulit buah dan sisa sayur yang kemudian dicuci bersih dan dicacah kecil, lalu dimasukkan ke wadah tertutup dan dicampurkan dengan cairan molase (gula merah) dan didiamkan sampai 3 bulan. Tidak berakhir pada sosialisasi saja, mahasiswa kemudian mempraktikkan secara langsung bagaimana cara pembuatan larutan eco enzyme.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Ibu – ibu PKK RT 04 Dusun Galeh, Desa Galeh menyambut antusias kegiatan pelatihan ini karena langsung didemokan cara pembuatan larutan eco enzyme. Dengan adanya kegiatan pengenalan pengetahuan tentang eco enzyme kepada masyarakat diharapkan dapat menambah tingkat kepedulian terhadap sampah dan pemanfaatannya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Penulis: Triya Shinta Fuad

Program Studi/Fakultas: Teknik Lingkungan/Teknik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun