Kategori berikutnya adalah relasi, kategori relasi dapat membantu seorang auditor untuk memahami hubungan antara transaksi bisnis dari klien dengan kegiatan atau transaksi bisnis lainnya, serta apakah ada hubungan yang kausalitas atau tidak.
Sedangkan untuk kategori modalitas akan membantu seorang auditor untuk memahami status ataupun kondisi dari suatu transaksi atau kegiatan bisnis dari klien, dan apakah transaksi atau kegiatan bisnis klien tersebut dapat memenuhi persyaratan hukum serta peraturan yang berlaku atau tidak.
Jadi, dengan mempertimbangkan dari empat kategori murni pemahaman Kant diatas, maka diharapkan seorang auditor dapat memahami kegiatan atau operasional klien dengan cara yang lebih universal serta komprehensif, sehingga dapat menghasilkan laporan dan hasil audit yang lebih akurat dan tentunya obyektif.
Ada 12 Pemikiran Kant's dalam memahami suatu bisnis atau kegiatan dari kliennya pada saat proses audit, pemikiran tersebut dapat dilihat dari tabel Kant's 4 Categories of Pure Understanding yang meliputi :
1. Unity
Seorang auditor harus selalu memahami bahwa laporan keuangan klien merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait, sehingga laporan tersebut harus diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan akan konsistensi dan kebenarannya.
2. Plurality
Seorang auditor harus memahami bahwa laporan keuangan klien merupakan laporan yang terdiri dari berbagai unsur, seperti aset, kewajiban, dan modal, serta seorang auditor harus selalu memeriksa masing-masing dari unsur tersebut secara terpisah untuk memastikan akan kebenaran dari informasi yang diberikan.
3. Totality
Seorang auditor harus selalu memahami bahwa laporan keuangan klien merupakan bagian  keseluruhan dari sistem akuntansi klien, sehingga seorang auditor harus selalu memeriksa kepatuhan dari klien terhadap penerapan prinsip-prinsip akuntansi secara keseluruhan dan benar.