Mohon tunggu...
Triya Barokah
Triya Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang butuh duit jajan

Yah oke

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Hujan Es Melanda Surabaya dan Madiun, Begini Penjelasan BMKG

22 Februari 2022   12:34 Diperbarui: 22 Februari 2022   12:51 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es

3.Ketika downdraft (aliran udara kebawah) dari awan Cb cukup tinggi

4.Didukung juga oleh suhu permukaan atau daratan yang cukup dingin

5.Maka hujan dari awan Cb akan jatuh dalam bentuk butiran es

Awan Cumulonimbus yang menjadi cikal bakal hujan es dikutip dari Gramedia.com adalah jenis awan yang merupakan hasil perkembangan dari awan cumulus dengan bentuk yang lebih menjulang ke atas seperti kubah dikarenakan dorongan angin yang bergerak ke atas. 

Sekilas awan jenis ini tampak seperti awan cumulus, namun warnanya lebih keabu-abuan bahkan cenderung gelap dengan komposisi yang sangat pada dan erat untuk menghasilkan hujan yang deras dan disertai angin dan petir. 

Awan ini dapat menghasilkan hujan es ketika terjadi aliran udara yang mengarah kebawah dengan intensitas tinggi dan juga permukaan udara daratan yang dingin. Namun tidak semua awan Cb dapat menghasilkan hujan es, hanya awan cb yang mengalami suhu yang sangat dingin sekitar minus 69 derajat hingga 100 derajat celcius, didukung angin kencang dan downdraft tinggi.

Pada bulan Januari-Februari 2022, terdapat pusat tekanan rendah di area selatan Jawa Timur yang menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan massa udara di wilayah Jawa Timur. Faktor suhu muka laut yang masih cukup hangat sangat berpengaruh pula dalam menyuplai massa uap air ke atmosfer. 

Kondisi inilah yang sangat mempengaruhi pembentukan awan Cumulonimbus dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensiatas sedang hingga tinggi disertai angin kecang dan juga petir. Diperkirakan pula hujan es ini berpotensi akan terjadi selama periode Maret hingga April mengingat bulan-bulan tersebut merupakan puncak dari musim hujanhujan dan pergantian menuju musim terang. 

BMKG Juanda dalam Press Release nya pada 13 Januari 2022 menyampaikan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrim yang tengah melanda wilayah Jawa Timur seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. 

Terutama bagi masyarakat yang hidup di daerahh pesisir karena menguatnya angin muson Barat dapat memicu potensi gelombang tinggi di area Laut Jawa bagian Timur dan Samudra Hindia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun