27.Jemur Andayani
28.Balas Klumprik
29.Mulyosari
30.Arif Rahman Hakim
31.Undaan
Setiawan, prakirawan BMKG Juanda menuturkan dalam wawancaranya pada siaran Radio Suara Surabaya bahwa "Hujan es terjadi karena suhu konveksinya tercapai. Jadi, suhu udara di permukaan bumi panas sekali sedangkan awan Cumulonimbus (Cb) di langit suhunya sangat rendah, bisa mencapai -80 derajat. Sampai bawah, esnya belum habis."
Sedangkan terkait angin kencang, Setiawan menuturkan angin yang terjadi menjelang hujan menandakan pembentukaan awan Cumulonimbus nya besar atau tinggi, sedangkan angin yang terjadi pada saat hujan merupakan efek hempasan hujan dengan volume besar.
"Angin biasanya mendaki (naik ke atas awan) ada pertemuan massa udara dingin dan hangat. Kalau anginnya gak kencang ke atas, gak mungkin terbentuk awan besar" ucapnya dalam wawancara.
Hujan es sendiri biasanya terjadi pada musim pancaroba, mendekati puncak musim hujan yang menandakan musim hujan akan segera berakhir.
BMKG Juanda dalam akun Twitternya @infobmkgjuanda menjelaskan penyebab terjadinya hujan es ini :
1.Hujan es ini disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb)