Mohon tunggu...
Trixie Maria Novelin
Trixie Maria Novelin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UNS

Mengkaji fenomena kehidupan sehari-hari dalam perspektif psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fear of Missing Out, Sisi Negatif Dunia Digital (Perspektif Psikologi)

3 Juni 2022   00:52 Diperbarui: 3 Juni 2022   02:23 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Sih Fear of Missing Out?

Fear of Missing Out (FoMO) merupakan sindrom kecemasan sosial yang memiliki karakteristik untuk ingin selalu terkoneksi dan mengetahui apa yang orang lain lakukan melalui sarana media sosial (Przybylski, 2013). 

Orang-orang yang mengalami FoMO akan merasa gelisah, cemas, takut apabila melewatkan informasi terkini. Berdasarkan hasil riset oleh Australian Psychological Society pada tahun 2015, didapatkan hasil bahwa 50% anak remaja memiliki kecenderungan FoMO ini.

Perkembangan teknologi yang pesat membantu memudahkan kegiatan manusia, terutama dalam hal komunikasi. Saat ini komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka, melainkan dapat dilakukan komunikasi secara daring tanpa harus bertatap muka dan bertemu langsung. 

Apalagi beberapa waktu lalu pandemi menyerang dunia, sehingga dengan terpaksa kita harus mengurangi kontak secara langsung dengan sesama. 

Hal ini menjadi salah satu faktor yang mengintensifkan penggunaan media sosial. Baik pada remaja maupun dewasa, sangat bergantung pada media sosial untuk berkomunikasi selama pandemi ini. 

Penggunaan media sosial yang intens dapat menyebabkan adiksi (kecanduan) internet. Dimana adiksi internet berperan sebagai mediator FoMO pada mahasiswa sarjana (Metin-Orta, 2020).

 FoMO didemonstrasikan sebagai faktor penyebab adiksi internet dan dikonfirmasi memberi efek negatif kepada kesejahteraan psikologis manusia (Baker et al., 2016; Milyavskaya et al., 2018). Maka, adiksi internet berhubungan dengan FoMO dimana FoMO dapat menyebabkan adiksi internet.

Fear of Missing Out, Kenapa Bisa Terjadi?

Sumber: gramedia.net
Sumber: gramedia.net

1. Harga Diri

Faktor motivasional yang krusial pada remaja adalah harga diri. Harga diri didefinisikan sebagai seberapa besar seseorang menghargai dirinya sendiri dalam evaluasi terhadap dirinya (Baumeister, Campbell, Krueger, & Vohs, 2003). Penilaian seberapa baik atau buruk dirinya (self-liking) dan penilaian terhadap kompetensi (self-competence) dirinya. 

Dari hasil penelitian oleh Siddik dkk (2020), didapatkan hasil bahwa harga diri berkorelasi negatif dengan FoMO. Dimana ketika individu memiliki harga diri yang rendah, maka kecenderungan dirinya mengalami FoMO akan meningkat. Begitu pula sebaliknya semakin tinggi harga diri individu, semakin rendah tingkat kecenderungan FoMO. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun