Apabila Burung Kacer sudah menunjukan perkembangan seperti mau makan dan minum, maka tahap selanjutnya adalah melakukan rawatan konsisten dengan cara, melakukan pembersihan pada sangkar secara berkala, memberikan pakan hidup seperti jangkrik, ulat kandang, ulat hongkong, atau ulat jerman. Berikan dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan. Lalu apakah burung tetap full kerodong? nah... hal ini bisa coba dikombinasikan, bisa saja di buka kerodong saat subuh sampai siang hari dan selanjutnya dilakukan pengkrodongan kembali.Â
Sampai disini gak ada rumus yang pasti untuk memperlakukan si kacer. kita sebagai perawat kacer bisa saja bereksplorasi terhadap pola rawatannya. Yang pasti adalah, burung kacer tidak akan jinak dalam waktu yang singkat. Karena hakikat burung tangkapan  hutan sudah otomatis sifat liar merupakan sifat alami nya, namum bukan berarti burung selamanya tidak berkicau. karena 2 burung kacer saya, yang saya peroleh dari membeli hasil tangkapan hutan, saat ini sudah berkicau walau dengan karakter yang masih giras. Rawatan seperti embun, mandi, jemur, dan pemberian ekstra fooding (EF) tetap dilakukan untuk menjadikan burung tetap sehat.
 Saya menyarankan agar menghindari obat-obatan pada siburung (kecuali antibiotik). karena pemberian obat-obatan pada burung yang belum terkondisikan tidak akan merubah kondisi siburung secara instan. Percayalah... hal tersebut sudah saya coba, dan tidak membuahkan hasil. Burung yang merasa sudah enak dengan kondisinya pasti akan berkicau, itu yang saya yakini. Karena berkicau adalah fitrah dari seekor burung, kita tidak bisa mempercepat atau memperlambat proses berkicaunya seekor burung, yang bisa kita lakukan adalah merawat konsisten dengan penuh kesabaran
Rawat dengan Hati & Penuh Kesabaran
point terakhir adalah kunci dari segala-galanya, yap... rawat dengan hati dan penuh kesabaran, rawat dengan ikhlas, jangan pernah berhitung berapa uang yang sudah keluar untuk pakan, dan kita bandingkan dengan burung yang gak ada perkembangan, ujung-ujungnya kita yang stres, dan bisa jadi ada perasaan mau lepas aja si burung atau jual murah aja sama sangkarnya. Saya sering kali berdiskusi dengan sesepuh didunia burung, dan hal tersebut cukup membantu saya dalam merawat kacer selama setahun ini. rawat dengan ikhlas itu ya rawat konsisten, dan apabila mereka berkicau, hal tersebut adalah bonusnya. Kita juga harus meyakini bahwa gak hanya sekedar kicauan yang kita harapkan, tapi rezeki dari Allah, karena makan nya si burung saat ini berada di tangan kita, maka harusnya kita juga memperoleh tambahan rezeki dari Allah karena sudah merawat si burung dengan baik.
Saya juga pemula dengan dunia kicau, beberapa orang menyarankan agar merawat burung lebih dari satu ekor, dan hal tersebut benar adanya, karena kicauan burung lain, akan memancing burung untuk berkicau juga. Semoga tulisan ini membantu bagi para pembelajar yang baru saja mencoba memelihara kacer hutan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H