Mohon tunggu...
Tri Wibowo
Tri Wibowo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantun: Politik dan Pandemi

2 September 2021   11:00 Diperbarui: 2 September 2021   11:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah kumpulan pantun yang menggelitik dan mengkritik kondisi politik di tengah-tengah pandemi.

"Buah semangka di Kota Pati

Sambil duduk makan kerupuk

Tak disangka ditengah pandemi

Ada yang sibuk pasang spanduk"

"Pasang spandung disetiap simpang

tak tau apa maksud maunya

Apa guna wajah terpampang

kalau lapar masih dirasa"

Sumber Gambar Instagram: mural_indonesiamaju
Sumber Gambar Instagram: mural_indonesiamaju

"Buaya lari dari tepian

mengejar Rubah yang banyak akal

Kalaulah kanda Raja impian

Jangan lah marah kritik mural"

"Duduk berdua si anak kancil

makan pepaya diseberang sana

Apa daya masyarakat kecil

harap mural dilihat istana"

Sumber Gambar: regional.kompas.com
Sumber Gambar: regional.kompas.com

"Jalan bersama si anak rusa

berlari-lari dikebun kopi

ada cerita ditanah jawa

Suami istri terjerat korupsi"

"berbaju merah sang permaisuri

sepatu kaca turun ditangga

Apaguna jabatan tinggi

rasa malu sudah tak punya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun