Berikut adalah kumpulan pantun yang menggelitik dan mengkritik kondisi politik di tengah-tengah pandemi.
"Buah semangka di Kota Pati
Sambil duduk makan kerupuk
Tak disangka ditengah pandemi
Ada yang sibuk pasang spanduk"
"Pasang spandung disetiap simpang
tak tau apa maksud maunya
Apa guna wajah terpampang
kalau lapar masih dirasa"
"Buaya lari dari tepian
mengejar Rubah yang banyak akal
Kalaulah kanda Raja impian
Jangan lah marah kritik mural"
"Duduk berdua si anak kancil
makan pepaya diseberang sana
Apa daya masyarakat kecil
harap mural dilihat istana"
"Jalan bersama si anak rusa
berlari-lari dikebun kopi
ada cerita ditanah jawa
Suami istri terjerat korupsi"
"berbaju merah sang permaisuri
sepatu kaca turun ditangga
Apaguna jabatan tinggi
rasa malu sudah tak punya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H