Saya merasa bahwa hubungan antara guru dan anak-anak tidak melulu hubungan satu arah, pemberi ilmu dan yang diberi ilmu. Saya merasa anak-anak juga mengajari saya. Mengajari untuk tidak menyerah, mengajari untuk tidak meremehkan orang lain, mengajari untuk belajar menghormati keunikan karakter orang lain.
Saya mengajari mereka untuk pantang menyerah, mereka langsung mengajari saya untuk pantang menyerah terhadap anak yang paling struggle di dalam kelas.
Saya mengajari mereka untuk tidak meremehkan orang lain, mereka langsung mengajari saya untuk tidak meremehkan diri mereka yang masih belia.
Saya mengajari mereka tentang menghormati keunikan karakter orang lain, mereka langsung mengajari saya tentang perbedaan sesungguhnya dari karakter orang lain.
Ilmu yang sering saya tuturkan kepada mereka menjadi ladang praktik saya yang sesungguhnya, bahkan kerap kali "menempeleng" saya untuk terus sadar diri.
Ah, senang sekali menjadi terkenang memori bersama anak-anak.Â
Punya komentar seputar dunia pendidikan atau anak-anak? drop komentar di bawah ya. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H