Hai semua apakah kalian dengan sel darah putih atau leukosit?
Dalam kesempatan  ini akan membahas tentang leukosit dan juga jenis-jenisnya. Namun sebelum itu kita akan membahas tentang darah dan juga komponen yang ada di dalam darah.
Darah merupakan cairan yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Darah memiliki beberapa fungsi lain diantaranya berfungsi untuk mengangkut nutrien, hormon, gas, dan produk limbah; menjaga pertahanan tubuh dari invasi patogen dan menjaga dari kehilangan darah; berfungsi dalam regulasi dan memainkan peran penting dalam homeostasis. Darah membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas, sebagian besar dari otot yang aktif, dan dibawa seluruh tubuh. Darah mempunyai beberapa komponen diantaranya :
a. Plasma, merupakan cairan yang berwarna kuning pucat dengan volume sekiat 55% dari darah. Plasma berfungsi sebagai media untuk sebagai media transportasi bagi sel-sel darah dan trombosit. (Saadah, 2018)
b. Eritrosit (sel darah merah), yang meruapakan sel-sel darah yang paling banyak dari pada leukosit dan trombosit, dengan persentase sekitar 99,9% dari seluruh elemen padat darah. Eritrositberfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengendarkannya ke jaringan yang lain. Eritrosit juga mengangkt karbondioksida dari jaringan untuk dibawa ke paru-paru. Pengangkutan gas dalam eritrosit dilakukan oleh haemoglobin.
c. Leukosit (sel darah putih), berfingsi sebagai sistem bertahanan tuhun atau imun. Leucosit toidak memiliki trombosit sehingga tidak berwarna. Terdapat lima tipe leukosit, yaitu granulosit (neutrofil, eusinofil, basofil) yang sifatnya polimorfonuklear (memiliki inti lebih dari satu lobus) dan granulosit (monosit, limfosit) yang memiliki hanya satu lobus pada intinya (mononuklear),
d. Trombosit, merupakan potongan keping sel yang terlepas dari tepi sel luar suatu sel besar (diameter 60 m) disumsum tulang yang disebut megakariosit. trombosit terdiri dari sejumlah kecil sitoplasma yang dikelilingi oleh membran plasma. Trombosit berperan dalam mencegah kehilangan darah atau berperan dalam pembekuan darah.
Setelah mengetahui pengertian darah dan juga komponen yang ada didalam darah. Pada pembahasan pada artikel ini akan tentang pengertian dan jenis-jenis leukosit atau sel darah putih.
Pengertian leukositÂ
Menurut Sutedjo (2006) Leukosit merupakan sel darah putih yang  diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear)  dan jaringan limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi. (Sadikin, 2014)
Sel darah putih (leukosit) berbeda dari eritrosit dalam hal struktur,  jumlah maupun fungsinya. Ukuran leukosit lebih besar dibandingkan eritrosit  dan memiliki inti. Leukosit tidak memiliki haemoglobin sehingga tidak berwarna. Jumlah leukosit tidak sebanyak eritrosit, berkisar 5 -- 10 juta per milimeter darah atau rara-rata 7 juta sel/milimeter darah yang dinyatakan dengan 7000 /mm. Leukosit merupakan sel darah yang paling sedikit jumlahnya sekitar 1 sel leukosit untuk setiap 700 eritrosit. Jumlah leukosit dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan pertahanan yang selalu berubahubah. Leukosit memiliki fungsi menahan invasi oleh pathogen melalui proses fagositosis; mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker yang muncul di dalam tubuh; Membersihkan sampah tubuh yang berasal dari sel yang mati atau cedera. (Saadah, 2018)
Leukosit dibedakan menjadi dua kelompok, yaotu granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan laukosit yang memiliki butirandisitoplasma. (Judith Goodenough, 2014) menyatakan bahwa Granul adalah kantung yang berisi bahan kimia yang digunakan sebgaai senjatanuntuk mengancurkan patogen yang menyerang, terutama bakteri. Granulosit inidibedakan menjadi neutrofil, eosinofil, basofil. Agranulosit tidak memiliki butinran sitoplasma atau memiliki butira yag sangat kecil. Agranulosit berupa lomfosit dan monosit.
Jenis-jenis leukosit
 jenis leukosit dijabarkan sebagai berikut:
a. Neutrofil, yang paling melimpah dari semua sel darah putih, adalah tentara sel darah di garis depan. Neutrofil merupakan leukosit pertama yang merespon terhadap kerusakan jaringan. Di antara granulosit, neutrofil merupakan spesialis fagosit. Sel ini merupakan pertahan pertama pada invasi bakteri. sehingga penting dalam proses peradangan. Selain itu, neutrofil juga berperan membersihkan debris. Peningkatan jumlah neutrofil dalam darah menunjukkan infeksi bakteri akut.. Tetapi bahkan dalam kematian itu membantu pertahanan tubuh dengan melepaskan bahan kimia yang menarik lebih banyak neutrofil ke tempat kejadian.
Neutrofil mati, bersama dengan bakteri dan puing-puing seluler, membentuk nanah cairan kekuningan yang biasanya kita kaitkan dengan infeksi. Neutrofil berjumlah sekitar 60-70% dar jumlah total leukosit.
b. Eosinofil, Jumlah eosinofil berkisar antara 2 -- 4% dari seluruh leukosit. Sel ini ditandai dengan inti yang memiliki dua lobus. Dalam sitoplasmanya terlihat butiran-butiran merah jika diwarnai dengan pewarnaan eosin (pewarnaan asam), dari sifat inilah nama eosinofil muncul. Eosinofil mengandung zat yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap cacing parasit, seperti cacing pita dan cacing tambang. Mereka juga mengurangi keparahan alergi dengan menelan kompleks antibodiantigen dan menonaktifkan bahan kimia inflamasi. Eosinofil dapat mengurangi peradangandengan memproduksi enzim yang merusak bahan kimia inflamasil.
c. Basofil, berupa butiran-butran sitoplasma. Jumlahnya paling sedikit dibandingkan leukosit yang lain, yaitu hanya 0,5 -- 1% dari seluruh leukosit. Sel ini lebih kecil dari neutrofil dan eosinofil dengan diameter 8 -10 m, dengan inti berbentuk U. Butiran-butiran tersebut mengandung/melepaskan histamin, zat kimia yang menarik sel darah putih lain ke tempat infeksi dan menyebabkan pembuluh darah melebar (melebar), sehingga meningkatkan aliran darah ke daerah yang terkena. Mereka juga berperan dalam beberapa reaksi alergi.
d. Monosit, memiliki ukuran yang terbesar dari semua elemen yang terbentuk, monosit berjumlah sekitar 460 sel / L atau sekitar 3 -- 8% dari jumlah seluruh leukosit. Inti besar dan terlihat jelas, sering berwarna violet, dan biasanya berbentuk bulat telur, ginjal, atau tapal kuda. Sitoplasma monosit berlimpah dan jarang mengandungbutiran halus. Monosit meninggalkan aliran darah dan memasuki berbagai jaringan, dimana mereka berkembang menjadi makrofag. Makrofag adalah sel fagosit yang menelan mikroba yang menyerang, sel-sel mati, dan puing-puing seluler
e. Limfosit merupakan leukosit terkecil. Ukuran limfosit sedikit lebih besar dari eritrosit, dengan inti besar dan sitoplasma yang sangat tipis. Jumlah limfosit adalah 20 -- 25% dari seluruh leukosit. Limfosit diklasifikasikan menjadi dua jenis: limfosit B dan limfosit T. Limfosit B menghasilkan sel plasma, yang selanjutnya menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang mengenali molekul spesifik yang disebut antigen pada permukaan mikroba penyerang atau sel asing lainnya. Setelah mengenali sel asing dengan antigen, antibodi membantu mencegahnya merugikan tubuh. Sedangkan limfosit T secara yang langsung menyerang dan menghancurkan patogen (bakteri dan virus), terlibat dalam perusakan sel-sel tumor dan penolakan jaringan cangkoksel darah putih khusus yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh.
jadi itulah jenis-jenis leukosit dalam sel darah putih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H