Tim KKN 1 Desa Ringinanom  Universitas Tidar mengenalkan media tanam dengan botol bekas kepada siswa SDN Ringinanom 1 sebagai langkah awal untuk  mengenalkan pentingnya penghijauan lingkungan guna mendukung program sekolah adiwiyata serta menumbuhkan rasa antusias para siswa untuk menjaga lingkungan dengan pemanfaatan limbah botol plastik yang ada di lingkungan sekitar.
Pemanfaatan botol bekas sebagai media tanam dilakukan dengan teknik vertikultur dan digunakan sebagai pot tanaman. Vertikultur merupakan sistem budidaya pertanian yang disusun secara vertikal atau bertingkat yang biasanya ditempatkan dengan digantung pada dinding atau pagar guna meminimalisir lahan sebagai tempat pertanian.
Tim KKN 1 Desa Ringinanom memilih memperkenalkan teknik vertikultur kepada siswa sekolah dasar, khususnya kepada anak kelas 4, 5, dan 6 sebagai penggugah pengetahuan baru tentang vertikultur melalui praktik vertikultur menggunakan botol atau galon bekas yang ada di rumah masing-masing yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai barang yang bernilai yang bisa membantu penghijauan pada sekolah tersebut.
Pada tanggal 16 Januari 2025, Tim KKN 1 Desa Ringinanom mulai mengenalkan vertikultur ke SD Ringinanom 1. Kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak kelas 4, 5, dan 6. Melalui pengenalan vertikultur, siswa-siswi diharapkan dapat memanfaatkan sampah bekas menjadi hal yang berguna. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 08.00 WIB yang diawali dengan sambutan dari tim KKN Desa Ringinanom 1 dan kepala sekolah SDN Ringinanom 1.
Setelah itu, terdapat pemberian materi mengenai sampah organik dan non organik yang disampaikan oleh mahasiswa. Dengan adanya penyampaian materi tersebut, siswa-siswi diharapkan dapat, mengelola sampah dengan membuang sampah sesuai dengan jenisnya melalui materi tersebut.
Setelah penyampaian materi mengenai sampah, kegiatan selanjutnya adalah praktik pembuatan vertikultur dan pot tanaman dari botol bekas. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktik vertikultur mudah ditemukan seperti botol bekas, media tanam berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang, tali tambang, cat, kuas dan benih tanaman. Tanaman yang digunakan adalah tanaman hias dan sayuran, seperti tanaman tabebuya, tanaman pacira, tanaman mundung, buah sirsak dan sebagainya.
Konsep vertikultur menggunakan botol bekas yang digantung menggunakan tali tambang dan dibuat bertingkat. Langkah awal, botol dilubangi kemudian dipasang tali tambang. Sedangkan pot tanaman dibuat dengan cara memotong botol bekas menjadi dua bagian dan dilubangi bawahbya untuk media resapan air. Setelah itu, botol dilukis sesuai dengan kreativitas dari siswa-siswi. Kemudian botol dikeringkan terlebih dahulu.
Setelah kering, botol diisi dengan tanah dan digantungkan ke atap teras ruang kelas. Sedangkan untuk pot botol bekas diletakkan di taman kelas. Cara penanaman benih juga disampaikan kepada siswa-siswi sehingga mereka tidak hanya menerima pengetahuan mengenai pemanfaatan sampah, tetapi mereka juga  mendapat wawasan mengenai cara menanam benih tanaman. Sesudah semua rangkaian kegiatan dilakukan, pembagian jajan dan foto bersama menjadi akhir dari kegiatan pemanfaatan botol plastik menjadi media tanam.
Para siswa sangat antusias dengan kegiatan ini. Mereka menuangkan kreativitas mereka melalui menghias botol dengan cat.
Kami berterimakasih kepada mahasiswa KKN Untidar yang telah memberikan edukasi pilah sampah dan pemanfaatan botol plastik menjadi media tanam kepada anak-anak sehingga mereka mendapat pengetahuan baru mengenai penggunaan barang bekas
ungkap wali kelas 5A SDN Ringinanom 1.