Mohon tunggu...
Tri Wahyuni
Tri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi sebagai mahasiswa

Nama Tri Wahyuni Prodi perbankan syari'ah22A hobby membaca merupakan salah satu mahasiswa STEI SEBI depok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teladan dan Ujian Muslimah yang Sejati untuk Diri Sendiri

13 April 2023   23:00 Diperbarui: 13 April 2023   23:03 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                 Wanita muslimah menurut Islam adalah wanita yang menganut agama islam dan menjalankan segala kewajiban serta perintah Allah SWT yang terkandung dalam agama islam. Dalam suatu pepatah disebutkan bahwa wanita muslimah adalah perhiasan dunia dan ia lebih mulia daripada bidadari di surga. Menjadi wanita muslimah yang baik hendaknya menjadi cita-cita setiap wanita karena wanita muslimah tentunya disukai Allah SWT dan juga orang-orang disekitarnya.

Menjadi wanita muslimah sejati tidaklah begitu sulit seperti yang diperkirakan dan wanita muslimah sejati tentunya memiliki kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang mencerminkan bahwa seorang wanita adalah muslimah sejati ialah beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., melaksanakan kewajiban sebagai muslim, menutup aurat, memiliki akhlak yang baik, berbakti kepada orangtua dan suami, serta memiliki ilmu dan mampu mengurus keluarganya. 

Mencari ilmu dalam agama Islam merupakan perkara wajib bagi umatnya. Ilmu menjadi bekal bagi manusia dalam menjalankan kehidupan. Mencari ilmu ini tidak terbatas pada muslim saja namun juga muslimah. Dalam QS al-Mujadilah ayat ke-11 Allah SWT berfirman, "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." 

Seorang wanita akan menjadi ibu bagi anak-anaknya dan ia haruslah memiliki ilmu yang bisa ia ajarkan kepada anak-anaknya kelak atau digunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Menuntut ilmu hukumnya wajib. Oleh sebab itu, wanita muslimah juga harus menuntut ilmu meskipun tidaklah harus mencapai perguruan tinggi. Asalkan ia bisa merawat anak dan keluarganya dengan baik, maka seorang wanita sudah mampu menjadi muslimah yang baik tentunya jika memenuhi kriteria lainnya. Dalam hal keilmuan tersebut, para muslimah dapat meneladani dan mengulas kembali sosok Aisyah radhiyallahu 'anha.

Dimana beliau merupakan contoh wanita terbaik yang ALLAH SWT ciptakan.

Untuk menjadi seorang muslimah baik, mungkin sebagian besar orang akan bisa melakukannya, namun jarang dari mereka yang mampu bertahan hingga benar-benar ALLAH SWT berikan ujian terberat bagi seorang wanita.

Teruntuk diri saya mungkin ada sebuah keinginan untuk menjadi seorang muslimah yang bisa memotivasi orang lain. Namun pada dasarnya disinilah ujian terberatku nantinya. 

Iya perkenalkan nama aku Tri Wahyuni yang merupakan salah seorang anak dari buruh tani tapi tak mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, namun mempunyai keinginan besar untuk menjadi orang sukses.

Sejak kecil saya sudah mempunyai besar untuk mengaharumkan nama baik keluarga yang mana kami sering dihina dan caci, "emang bisa nyekolahin anak sampai kuliah?" (Ingin berteriak dengan hal itu). Pada akhirnya aku memutuskan untuk tetap kuliah namun menggunakan jalur beasiswa. Alhamdulillah aku keterima di STEI SEBI depok dengan prodi perbankaan syari'ah. Tidak ada gambaran untuk bisa diterima di STEI SEBI dengan jurusan ekonomi syari'ah, tapi memang sudah qodarullah. (Pernah bertanya kepada diri sendiri "aku gak ada mimpi dan keinginan buat di ekonomi. Apalagi aku hitung-hitungan pada masa itu selalu dapat nilai keci".)

Hingga akhirnya aku mantapkan hati dan terus berdo'a semoga ALLAH yang bimbing semuanya. Sampai akhirnya melewati semua tes dan tiba saatnya dimana aku masuk kekampus.

Mengikuti semua alur kaderisasi yang ada, ikut seminar tiap hari, ikut beberapa organisasi dikampus dan coba sambilan untuk uang jajan semua itu aku rasakan sendiri,pahit manisnya kehidupan terasa ketika sudah jauh dari orang tua dan menjadi anak rantauan. Tetapi, aku tidak pernah lupa untuk selalu berdo'a agar diberi ilmu yang berkah, selalu minta do'a orang tua dan keluarga, apa-apa harus izin.

Aku sudah banyak ngelewatin masa sulit semasa kuliah diantaranya: telat bayar bulanan asrama, gak makan karena uang udah gak Megang, dibenci, disindir dan dijauhi. Tak sebatas itu aku juga diuji dengan berbagai kalangan orang yang tidak suka dengan aku. Nilai IPK gak sesuai standar karena banyak pikiran dan merasa lelah. Mungkin sampai sekarang orang tersebut masih membenciku.

Namun aku tidak ingin terlihat lemah dihadapan mereka, ketika saatnya malam tiba, waktu yang sangat sunyi, adalah kesempatanku untuk berdo'a hingga meneteskan air mata, bersujud lama seakan ada sang pencipta.

Ujian demi ujian datang silih berganti seperti hidup takkan mampu kembali.

Karena hanya modal tekad dan yakin bahwa ALLAH selalu ada di dekat hambanya, akhirnya diri ini bangkit semangat lagi demi menggapai sebuah mimpi menjadi seorang penulis dan motivator serta mengerti dan memahami tentang mata kuliah prodi sendiri yaitu perbankan syari'ah.

Setiap event menulis sudah sering diikuti namun berkali-kali jatuh dan bangkit lagi. Tidak mengurangi rasa hormat dan tunduk akan ketentuan sang ilahi robbi yang terus menguji, sampai saatnya aku diberikan sebuah kejutan yang mengagetkan hati.

Sering jatuh, namun dari situ aku banyak mengambil hikmah yang terkandung dalam kisah kehidupan bahwasanya kita harus sabar dan ikhlas menjalani kehidupan ini. Apapun ujian itu anggap kalau ALLAH SWT sedang menyusun rencana yang terbaik untukmu.

"Untuk diri yang sekarang ingin menjadi muslimah baik, khatam 30 juz, pendakwah, motivator, dan penulis. Kamu yang sabar dan kuat ya!, Yakin aja kamu mampu wahai wanita muslimah yang baik". 

Terima kasih buat yang udah banyak banget dukung dan mendo'akan..

Aku tidak bisa banyak bicara selain ungkapan rasa syukur yang mendalam terhadap sang pencipta dan terimakasih kepada keluarga aku yang berjuang mati-matian untuk aku 

"Semangat dan pantang menyerah ya! Nikmati ujian yang ada".

Give's thanks to all 

Hingga satu do'a ALLAH kabulkan aku menang event menulis dan karyaku dibukukan dan namaku tertulis didalam buku tersebut. Namun rasa bahagia itu juga beriringan rasa sedih karena aku sendiri saat ini belum bisa membeli buku naskah hasil karyaku karena kendala keuanganku yang kurang saat ini. Tidak hanya itu aku berani berbohong agar orang tua dan keluargaku tidak kepikiran tentang aku disini. Rasa syukur ini semakin bertambah seakan rasa menjadi muslimah yang sejati itu sudah menetap dalam jiwa ini walaupun aku bukanlah seorang wanita yang baik, tapi aku selalu mengintrospeksi diri agar selalu memperbaiki diri dengan selalu meminta kepada ALLAH agar selalu dibimbing setiap langkah ini dan pastinya minta do'a orang tua.

Suatu pesan yang sampai saat ini aku pengen ingat, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran". 

Selalu mengiang dalam jiwa ini.

"Syukur alhamdulilah "

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun