Rakhmat (2001) menjelaskan bahwa pendekatan filsafat memengaruhi penelitian komunikasi menjadi kritis dan dialektis. Melalui perspektif filsafat, komunikasi dilihat sebagai hakikat manusia menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan alam semesta.
Dalam Littlejohn & Foss (2017), disebutkan bahwa selama orang-orang memiliki pikiran tentang dunia, mereka selalu tergugah oleh misteri kodrat manusia. Komunikasi adalah salah satu kegiatan sehari-hari yang sangat berkaitan dengan seluruh kehidupan manusia.
Perspektif filsafat dalam ilmu komunikasi dapat menempatkan komunikasi sebagai pusat dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, kamu dapat memiliki pemahaman lebih terhadap seluruh aspek komunikasi---permasalahan yang ada, kekuatan komunikasi, kemungkinan di masa depan, dan batasan dalam ilmu komunikasi.
Dalam pendekatan filsafat, gejala komunikasi dipelajari dengan menggunakan asumsi filosofis ontologi, epistemologi, dan aksiologi (Effendy, 1984). Epistemologi adalah pertanyaan terhadap pengetahuan. Ontologi adalah pertanyaan tentang keberadaan. Aksiologi adalah pertanyaan tentang nilai. Setiap teori, baik secara implisit maupun eksplisit, mengandung asumsi mengenai ilmu pengetahuan, keberadaan, dan nilai.
Ada beberapa teori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang Aksiologi, Ontologi dan Epistemologi :
Menurut Sumantri
Aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dan pengetahuan yang diperoleh. sejatinya aksiologi adalah sebuah teori nilai yakni sebuah ilmu yang membahas mengenai nilai. Nilai-nilai yang dibahas kemudian berkaitan dengan pengetahuan yang didapatkan dan digunakan oleh manusia.
Menurut Soetriono & Hanafie (2007)
Ontologi yaitu merupakan azas dalam menerapkan batas atau ruang lingkup wujud yang menjadi obyek penelaahan (obyek ontologis atau obyek formal dari pengetahuan) serta penafsiran tentang hakikat realita (metafisika) dari obyek ontologi atau obyek formal tersebut dan dapat merupakan landasan ilmu yang menanyakan apa yang dikaji oleh pengetahuan dan biasanya berkaitan dengan alam kenyataan dan keberadaan.
Menurut Darwis. A. Soelaiman (2007)
Epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu.