Mohon tunggu...
Tri Suci
Tri Suci Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Single simply mom dengan dua anak yang menginjak usia remaja. Penyuka suasana hening dan tenang. Lebih suka gunung daripada pantai, tapi lebih memilih pantai daripada mall...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berburu Nasi Jamblang Cirebon: Pilih yang Murah Meriah

18 Januari 2023   11:53 Diperbarui: 20 Januari 2023   09:13 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: neodriven.com

Aku terbangun ketika mendengar suara pengumuman dari Kereta Argo Cheribon yang kutumpangi tiba di Stasiun tujuan, Cirebon. Pukul 8 malam, itu artinya aku berada di dalam kereta sekitar 3 jam sejak berangkat dari stasiun Gambir. Membereskan bawaan kemudian berniat segera keluar, namun sempat bertabrakan tepat di pintu gerbong dengan seorang porter saat dia memaksa masuk ke dalam kereta. Mau marah, tapi urung. Sebab aku tau rasanya perjuangan menjadi kepala keluarga.  

Kugeret roda ranselku menuju keluar stasiun. Di luar, aku berdiri sejenak, menghirup udara malam sambil mengedarkan pandangan mencari sesuatu yang kubutuhkan saat ini. Ya, makan! Pendingin udara di kereta bikin aku kurang nyaman di dalamnya dan disela-sela skroling hp, aku menemukan sebuah tulisan yang ngga asing. Yup, tulisanku di copy paste plek-plek tanpa izin dan diposting di page pribadi sebuah akun wisata daerah dekat rumahku. Mengingatkanku akan cerita yang sama di Blog Sunglow Mama. Kesal rasanya, bikin perutku tambah melilit kelaparan. 

Mataku tertuju pada sebuah warung kecil tanpa etalase dan berdinding kain kuning tapi bukan bergambar pohon beringin. Aku melangkah cepat, sedikit menyeberang jalan untuk mencapainya. Terlihat deretan baskom berukuran sedang berbaris tiga. Baskom-baskom itu berisi aneka lauk pauk menyelerakan. 

Di sana sudah duduk seorang pria paruh baya. Kutebak, Ia adalah penumpang kereta yang sama denganku sedang makan dengan lahapnya. Saat aku masih bingung memilih lauk, Ia sudah minta tambah. 

Aku ingat kata seorang teman dari Medan yang merantau ke Cirebon, "jangan lupa makan nasi jamblang kalau nanti ke Cirebon, ada cumi hitam kesukaanmu"

Maka dua potong cumi hitam terakhir yang ada di baskom berhasil kusantap habis malam itu dipadu dengan segelas teh hangat. Mencium aroma kopi Bapak sebelahku, aku sempat tergiur. Tapi bisa kutahan sebab aku ngga mau lambungku bermasalah selama dinas. Alhamdulillah, tak ada lagi bunyi kriuk-kriuk memalukan itu dari dalam perut. 

Selesainya, aku memesan ojek online menuju hotel. Hari ini, aku bangun dini hari pukul 3 pagi, mengejar pesawat subuh dari Medan, transit Jakarta supaya bisa naik kereta, kemudian pukul 10 malam baru bisa merebahkan badan. Selesai Isya, aku terlelap sampai pagi. Nikmatnya... 

Nasi Jamblang

Nasi atau Sega Jamblang adalah makanan khas dari Cirebon. Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat Kabupaten Cirebon dimana asal pedagang makanan itu bermukim. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun jati sebagai bungkus atau alas nasi dan disajikan secara prasmanan. 

Kenapa daun jati? Ternyata ada kisah pilu dibaliknya. Menurut beberapa sumber, dulu pada masa pembuatan jalan raya Anyer-Panarukan oleh Deandles, para pekerja yang kebanyakan warga Cirebon banyak yang tak digaji dengan layak dan kelaparan karena tak diberi waktu untuk makan. Seringnya makanan yang mereka bawa jadi basi karena terlalu lama dibungkus. Melihat hal tersebut, mereka menemukan cara agar nasi tidak cepat basi yaitu membungkusnya dengan daun jati. Kuliner dengan latar belakang historis begini harus dilestarikan. 

Selain urusan bekerja dan berwisata, kuliner sering menjadi tujuan para pengunjung, kan? Kalau aku, ketiganya kujabanin. Kali ini, aku mencoba beberapa kuliner Cirebon. Seminggu disana, selain seafood bancakan, gado-gado, sate, ayam bakar, indomie get wahidin, bakso pak muh, Nasi Jamblang tentu saja jadi pilihan utama dan paling sering dicari. Selain karena banyak pilihan lauk pauk, harganya juga terjangkau. 

Rekomendasi Nasi Jamblang Enak dan Murah di Cirebon

Pendatang dari luar kota atau warga Cirebon biasanya akan mengajak rekannya untuk makan nasi jamblang di warung  Ibu Nur di Jalan Cangkring. Tempat makan yang satu ini memang sudah terkenal sebagai penyedia nasi jamblang Cirebon. Tapi, kalau mau cari yang murah meriah enak, jangan kesini. Meski rasanya enak, tapi dari segi harga, warung Ibu Nur tampaknya paling tinggi dari beberapa warung yang sama. Untuk makanan sehari-hari kurang disarankan apalagi berstatus karyawan dengan gaji UMR, hiks. 

Mari kita cari warung lainnya yang lebih terjangkau  

Nasi Jamblang Depan Stasiun Cirebon

Sepertinya ini satu-satunya warung jamblang terdekat dari stasiun. Seingat saya ngga ada nama, hanya berpatok pada kain kuning sebagai pengganti dinding. Pukul 8 malam, pilihan makanan sudah mulai habis. Kesimpulan saya, meski warungnya sangat sederhana, kursinya sedikit tapi saya yakin, warung ini jadi pilihan utama orang-orang disekitar, terutama bagi para penumpang kereta. Tapi jangan salah, pilihan lauknya banyak dan lumayan bikin bingung serta rasanya tetap enak di  lidah. 

Nasi Jamblang Fitri

Pertama kali ke Cirebon, saya ngga keburu makan di warung Ibu Nur. Ya, pada saat itu masa-masa PPKM ketat, kalau sudah gelap warungnya sudah tutup. Kali kedua dijam makan siang, ramenya Masyaallah. Makan pun tak tenang sebab diburu-buru melihat antrian mengular. 

Akhirnya mencari tempat lain, ketemulah Nasi Jamblang Bu Fitri. Oiya warung ini hanya buka di malam hari. Meski ramai, tapi masih bisa dipaksa berdesakan untuk memilih lauk. Haha, macam ngga ada tempat makan lain, ya? Tapi itulah sensasinya makan nasi jamblang ini. 

Berlokasi di Jalan Cipto, sebelah Mall Grage. Letaknya persis di pinggir jalan. Kadang kalau ramai, kita harus rela duduk di trotoar hanya pakai kursi tanpa meja. Makanan kita pegang, minumnya taroh di lantai. Kalau ngga kebagian juga, ya harus rela antri atau duduk melantai di trotoar. Pokoknya makan nasi jamblang harus terlatih makan cepat dan sabar mengantri, hihi. 

Nasi Jamblang Mas Al

Lokasinya ada di Jalan Majasem sebelah Masjid At-Taubah, sekitaran SMA 5 Cirebon. Warung ini buka dari sore sampai jam 10 malam dan menyediakan beberapa pilihan paket makan yang pasti lebih murah.  

Nasi Jamblang Kebon Cai

Warungnya polos tanpa ada aksesoris apapun di atas trotoar jalanan. Jadi jelas saja warungnya pun tak bernama. Orang-orang biasa menyebutnya Nasi Jamblang Kebon Cai. Lokasinya tepat di belakang Jogja Grand /Karanggetas. Ciri khasnya ada pilihan sambal ijo atau merah. Mejanya kecil pun kursinya terbatas jadi sabar-sabarlah menunggu, ya. Oiya disini khusus buka hanya dipagi hari, untuk menu sarapan sampai jam 10 pagi. 

Nasi Jamblang Pak Zaenal

Lokasinya di Jalan Panjuanan samping SMP Al-Irsyad. Sama dengan yang di Kebon Cai, warung ini berdiri di atas trotoar tanpa tenda serta kursinya terbatas. Pilihan lauknya juga ngga seramai jamblang yang lain, tapi rasanya tetap bikin lidah bergoyang. 

Lauk-lauk yang ada di warung-warung nasi jamblang ini sangat beragam. Mulai dari tahu dan tempe goreng, perkedel, telur dadar, sate kentang, sate usus, sate telur puyuh, ayam jengkol, kerang, sayur dan belasan lauk lainnya. Tapi yang wajib ada yaitu cumi hitam. Khususnya saya, cumi hitam dan kerang selalu jadi pilihan. Nasinya cukup satu bungkus, tapi lauknya keliling, hehee. Tips makan nasi jamblang, pilih yang nasinya udah dibungkus daun jati karena rasanya lebih enak dibanding yang diambil dari penanak nasi.

 

Sumber: detik.com
Sumber: detik.com

Melihat perkembangan dunia kuliner yang beragam saat ini, lapak makanan tradisional sederhana pedagang kaki lima di sebuah daerah tetaplah memiliki daya tariknya sendiri. Kadang ada kekhawatiran lapak-lapak ini akan hilang tergerus modernisasi. Saat itulah dimana kita akan merasa rindu karena tak lagi bisa merasakan sensasi nikmatnya kulineran dengan nuansa lawas nan sederhana ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun